Artikel

15 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Disiapkan untuk Mei 2021

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Pemerintah terus melanjutkan program vaksinasi masyarakat untuk melawan Covid-19. Bio Farma sebagai produsen yang mengemas vaksin mengatakan, saat ini sudah menyiapkan 15 juta vaksin yang menunggu distribusi pada Mei mendatang.

Hingga saat ini Indonesia sudah mendapatkan 59,5 juta bulk atau bahan baku vaksin Covid-19 dari total 140 juta dosis komitmen dengan Sinovac. Pada Minggu (18/4) lalu telah datang 6 juta bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Juru Bicara Vaksinasi PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, dari total bulk tersebut ditargetkan akan diproduksi menjadi vaksin sebanyak 47 juta dosis. Saat ini sudah 35 juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi Bio Farma.

"Kami sudah produksi sekitar 35 juta dosis, dari jumlah itu sudah distribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia sebanyak 20 juta dosis," kata Bambang, dikutip dari Kontan, Jumat (23/4/2021).

Sementara 15 juta dosis vaksin sisanya masih menunggu lot release sebelum didistribusikan. Dijelaskan Bambang, sebelum didistribusikan, setiap produksi vaksin wajib diuji kembali oleh Bio Farma serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Masih ada stok kurang lebih 15 juta dosis ini masih menunggu, sekarang harus diuji dulu Bio Farma dan menunggu lot release dari BPOM," imbuhnya.

Mengenai ketersediaan vaksin, Bio Farma mengklaim sudah menghitung dengan pemerintah. Berdasarkan komitmen dari produsen, vaksin yang telah ada masih cukup untuk target vaksinasi saat ini, yakni sebanyak 181,5 juta penduduk.

"Dari Sinovac komitmen 140 juta dosis, masih ada tambahan komitmen untuk berikut, yaitu ada 120 juta dosis. Kami akan mendapatkan dari penyedia yang lain melalui skema multilateral yaitu COVAX facility sekitar 10%-20% dari jumlah penduduk atau sekitar 54 juta - 108 juta," jelasnya.

Indonesia juga mendapatkan komitmen pengadaan vaksin dari produsen lain, seperti AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax. AstraZeneca dan Pfizer masing-masing berkomitmen menyalurkan 50 juta dosis.

"Jadi mudah-mudahan seluruh kebutuhan yang sudah diatur dari Kementerian Kesehatan bisa kami penuhi dibantu juga dengan dari Kementerian lain, seperti Kementerian Luar Negeri juga dari beberapa kementerian dan lembaga lainnya yang terkait," ungkap dia. (ACD)