Artikel

Akan Terus Dibangun Bendungan Baru Hingga 2024

 
 | Arusbaik

Pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur untuk pengadaan dan penyediaan air bersih bagi seluruh masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan membangun banyak bendungan di seluruh negeri.

Pada 2019 lalu, Presiden Joko Widodo pernah menyatakan bahwa jumlah bendungan di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara lain. Sebab, hingga awal tahun 2015 saja, Indonesia hanya memiliki 231 bendungan. Itu pun tidak sepenuhnya dimanfaatkan untuk sektor pertanian.

"Waduk sebanyak itu untuk negeri sebesar ini, hanya bisa menjangkau sekitar 11 persen wilayah pertanian. Bandingkan dengan China, mereka memiliki 110.000 waduk. Selisihnya jauh sekali," tulis Presiden lewat akun Instagram resminya (21/3).



Karena itulah, beberapa tahun belakangan ini Presiden giat membangun banyak bendungan yang tersebar di berbagai pelosok negeri. Hingga saat ini, tercatat ada 65 bendungan yang sudah dibangun sejak enam tahun lalu, dan beberapa di antaranya sudah diresmikan.

Bendungan yang belum lama ini diresmikan Presiden adalah Bendungan Sindang Heula di Banten, yakni pada 4 Maret 2021. Bendungan yang menelan biaya Rp427 miliar itu diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan air di Serang dan Cilegon, serta untuk irigasi bagi 1.000 hektare lahan pertanian di Banten Utara.

Sebelumnya, pada 23 Februari 2021, Presiden juga meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menelan anggaran Rp880 miliar, bendungan seluas 99 hektare dengan kapasitas tampung air 11,2 juta meter kubik itu diharapkan mampu mengairi area irigasi seluas 300 hektare.



Dengan peresmian Bendungan Napun Gete, sudah 3 dari 7 bendungan di NTT yang diresmikan Presiden, yaitu Bendungan Raknamo, Rotiklot, dan Napun Gete. Masih tersisa 4 bendungan di NTT yang masih dalam proses pembangunan, yakni Bendungan Temef, Manikin, Lambo dan Kolhua.



Sebelumnya, di bulan yang sama, Presiden juga telah meresmikan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan dan Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur. Fungsi dua bendungan ini pun hampir sama dengan bendungan-bendungan lain yang juga diresmikan oleh Presiden.



Beberapa bendungan lain yang sebelumnya juga telah diresmikan Presiden antara lain Bendungan Tanju dan Mila di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, Bendungan Gondang di Jawa Tengah, Bendungan Sei Gong di Kepulauan Riau (Kepri), Bendungan Nipah di Jawa Timur, dan puluhan bendungan lainnya.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, pembangunan bendungan di Indonesia akan terus dilanjutkan hingga tahun 2024. Kementeriannya menargetkan pada 2024 nanti ada 61 bendungan baru, yang pembangunannya dituntaskan secara bertahap. 





"Semua itu untuk memenuhi target Visium Kementerian PUPR Tahun 2030, yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun. Artinya, meningkat dari kondisi saat ini yang baru mencapai 50 meter kubik per kapita per tahun," ungkapnya kepada pers, seperti yang dikutip dari Kontan.co.id (21/12).