Artikel

Awas! Ribuan Konten Hoaks Vaksin Covid-19 Masih Banyak Beredar

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Beragam informasi tersedia di media sosial, termasuk soal vaksin Covid-19. Kendati demikian, sebaiknya masyarakat tidak langsung percaya begitu saja dengan informasi tersebut karena rawan hoaks.

Oleh sebab itu, agar tidak menjadi korban hoaks, setiap orang yang baru menerima informasi di media sosial harus terlebih dahulu memvalidasinya atau kroscek. Pastikan juga Anda membaca dari media atau akun yang kredibel sehingga informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Jangan sekali-kali menyebarkannya lagi tanpa Anda tahu bahwa informasi tersebut memang benar adanya agar tidak semakin banyak lagi orang yang percaya.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika, ditemukan isu hoaks tentang vaksin Covid-19 sejumlah 1.983 kasus dalam kurun waktu periode 23 Januari 2020-11 November 2021.

Dari jumlah ini, yang diambil langkah diturunkan (takedown) dari pengajuan 5.099, berjumlah 4.877 konten. Tak hanya itu, 767 konten lainnya dilakukan penegakan hukum oleh pihak berwenang.

Dari 5.099 konten hoaks yang beredar di media sosial dan diajukan untuk ditakedown, paling banyak terdapat di Facebook yang berjumlah 4.402, kemudian Twitter 570, Youtube 55, Instagram 47, dan Tiktok 25 konten. Dari total jumlah in yang hanya tersisa 122 konten yang tengah ditindaklanjuti.

Dari ribuan kasus hoaks ini, beberapa yang ramai diperbincangkan diantaranya hoaks tentang Rezim Jokowi akan Gelar Vaksinasi Massal secara Paksa dan Mematikan pada Februari 2022, hoaks bahwa sejumlah Siswa di Afrika Selatan Meninggal usai Vaksinasi Covid-19, dan hoaks soal Kasus Kematian di Taiwan Lebih Banyak karena Vaksinasi daripada Covid-19.

Ada juga hoaks tentang Tes Scan MRI Berbahaya bagi Orang yang Sudah Divaksinasi Covid-19, lalu hoaks Rutin Minum Air Hangat 4 kali Sehari Dapat Menyembuhkan Covid-19, serta hoaks bahwa Vaksin Covid-19 Sebabkan Lamban Berpikir dan Susah Menghafal.

Selain hoaks, ada juga banyak disinformasi yang terjadi. Misalnya tentang mengenai Senator Amerika Serikat secara Terbuka Mengumumkan Corona adalah Penipuan, Penerima Vaksin Covid-19 Berisiko Lebih Tinggi Terkena Limfoma dan Autoimun, serta Vaksin Covid-19 Mengandung Parasit Hidup.

Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengatakan dalam satu pekan terakhir saja ada enam hoaks yang beredar. Enam konten ini ditemukan oleh tim Patroli Siber Kementerian Kominfo serta aduan dari masyarakat.

"Berita- berita itu menyesatkan, dan masuk kategori disinformasi atau hoaks,” ujarnya dikutip Antara.

Dengan banyaknya informasi hoaks yang beredar di tengah-tengah masyarakat Kemenkominfo terus berkomitmen untuk memberantas penyebaran isu hoaks yang terjadi di media sosial, khususnya Facebook.

Jika Anda mencurigai adanya muatan konten hoaks maka bisa mengadukannya ke kanal aduan situs aduankonten.id atau mengirim surel ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Yuk sama-sama kita berantas hoaks di tanah air! (DIN)