Artikel

Banyak Utang Negara Lain Lebihi Batas, Utang Indonesia Tetap Terjaga

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Pengelolaan utang pemerintah Indonesia terus terjaga dari tahun ke tahun. Berbicara soal rasio, rasio utang Indonesia jauh lebih baik daripada banyak negara di dunia.

Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa saat rapat bersama dengan Komisi XI DPR, Rabu (23/6).

"Pengelolaan utang kita dari tahun ke tahun tetap terjaga," kata Suharso dikuti dari CNBC Indonesia, Kamis (24/6).

Suharso menerangkan, sejumlah rasio utang memang mengacu pada ketentuan international debt relief (IDR) yang diterapkan oleh IMF. Namun posisi utang pemerintah terhadap IDR IMF itu masih tetap rendah jika dibandingkan dengan negara lain.

"Kalau kita lihat negara lain, saya kira hampir tidak ada negara yang standarnya dipenuhi, baik standar IMF ataupun standarnya IDR," tandas Suharso.

Lebih jauh Suharso juga menjelaskan posisi utang pemerintah saat ini. Menurutnya, rasuo utang pemerintah terhadap PDB saat ini berada di angka 39,4 persen. Angka tersebut, katanya, masih di bawah ambang batas yang ditentukan dalam UU Keuangan Negara yaitu maksimal 60 persen.

Terkait peningkatan utang, Suharso menyebut situasi pandemi menjadi salah satu penyebabnya. Namun, peningkatan itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara lain juga mengalami hal yang sama, bahkan lebih parah.

"Kalau kita bercermin ke negara-negara lain sesungguhnya banyak negara termasuk China sendiri punya utang yang jauh lebih besar dari GDP-nya, AS juga di atas GDP-nya, Jepang dua kali dari GDP-nya. Kalau kita lihat dari hitungan nominal tapi sebagian besar memang berutang pada mata uangnya sendiri," kata Suharso melanjutkan. (WIL)