Artikel

Begini Cara Rayakan Iduladha Meski di Rumah Saja

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Pandemi Covid-19 yang masih melanda membuat Hari Raya Iduladha tidak dapat dirayakan seperti biasanya. Tidak ada takbir keliling, tidak ada salat jemaah di masjid atau lapangan, tidak pula menyaksikan penyembelihan hewan kurban dengan masyarakat karena berpotensi menimbulkan kerumunan.

Tak hanya itu, ibadah paling besar dalam Iduladha yaitu Ibadah Haji pun turut ditunda. Diketahui, pemerintah Arab Saudi hanya membuka ibadah Haji untuk 60 ribu jemaah saja yang terdiri dari warga Sauda dan warga asing yang bermukim di Saudi.

Namun, pandemi dan pembatasan yang ada hendaknya tidak menjadi penghalang bagi umat Islam untuk memeriahkan hari raya Iduladha ini. Umat Islam tetap bisa merayakannya meski dengan tetap di rumah saja.

Berikut ini beberapa cara merayakan hari raya Iduladha di rumah bersama keluarga:

  • Salat Iduladha di Rumah Bareng Keluarga

Melaksanakan salat Iduladha di rumah selain menaati anjuran pemerintah juga untuk menjaga kesehatan agar tidak terpapar Covid-19. Pasalnya, melaksanakan Salat Id di masjid, musala atau lapangan akan menimbulkan kerumunan dan membuat potensi terpapar Covid-19 semakin tinggi.

Melaksanakan Salat Iduladha di rumah sama seperti di masjid atau di lapangan. Salat Id ini bisa dilakukan berjemaah dengan keluarga, atau bagi yang masih jomblo pun bisa salat secara munfarid atau sendirian.

Bagaimana dengan khutbah? Nah, khutbah Iduladha juga bisa dilakukan di rumah usai salat. Namun, menurut tuntutan Majelis Ulama Indonesia (MUI), khutbah sifatnya tidak mendesak, sehingga bisa dilakukan dan bisa juga tidak dilakukan.

Inti dari Salat dan Khutbah Iduladha adalah bagaimana semakin dekat dengan Allah. Maka hal ini tidak menuntut di mana tempatnya dan seberapa banyak jemaahnya. Meski di rumah, dengan jemaah sedikit, atau bahkan sendiri pun, seseorang bisa melakukan ibadah dengan khusyuk.

  • Tidak Menyaksikan Penyembelihan Hewan Kurban

Menyaksikan penyembelihan hewan kurban berpotensi menimbulkan kerumunan. Oleh karenanya, sebisa mungkin jangan ikut menyaksikannya. Cukup di rumah saja. Jika pun memang harus menyaksikan, pastikan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dobel, membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak dengan orang lain.

Namun demikian, tetap di rumah saat penyembelihan hewan kurban adalah pilihan tepat nan bijaksana. Dengan di rumah saja, akan terhindar dari potensi terpapar Covid-19. Imbauan untuk tetap di rumah juga berlaku bagi seseorang yang berkurban. Karena tidak ada ketentuan orang yang berkurban harus menyaksikan hewan kurbannya disembelih.

Selain itu, panitia penyembelihan juga harus tegas dalam menegakkan protokol kesehatan. Usahakan hanya panitia inti saja yang ada di lokasi penyembelihan. Saat pembagian daging juga begitu. Usahakan tidak menyebar kupon seperti biasa, melainkan dengan mengantarkan langsung dari rumah ke rumah masyarakat.

  • Maksimalkan Aktivitas Secara Daring

Hari raya baik Idulfitri maupun Iduladha selalu identik dengan silaturahmi. Namun, silaturahmi secara fisik saat pandemi seperti saat ini sangat tidak dianjurkan. Untuk itu, jauh lebih baik jika memanfaatkan fasilitas online dalam melakukan silaturahmi.

Banyak sekali media yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari telepon, berbagi pesan, telepon video, hingga zoom meeting atau google meeting jika ingin mengadakan silaturahmi dengan peserta yang banyak.

Berbagi makanan atau hampers juga bisa dilakukan secara online yaitu dengan memanfaatkan jasa pesan antar yang saat ini sudah sangat menjamur.

Bagaimana dengan berbagi angpao? Ini juga jauh lebih mudah. Sekarang sudah banyak pilihan dompet digital yang bisa diakses untuk berbagi rejeki. Ada LinkAja, Gopay, Dana, Spay, Ovo, dan lain sebagainya.

Intinya, jangan sampai situasi pandemi dan pembatasan yang ada membuat hari raya tidak meriah. Banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan meski di rumah saja. (WIL)