Artikel

Bicara Data, Kebangkitan Ekonomi Kian Nyata

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Perbaikan ekonomi Indonesia terus menunjukkan respons positif. Hal ini disampaikan Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono.

Menurutnya perbaikan ekonomi selama masa pandemi mulai menunjukkan hasil beriringan dengan program vaksinasi yang terus digencarkan pemerintah.

Selain itu, beberapa indikator perbaikan ekonomi mulai terlihat baik dari sisi global maupun dalam negeri.

Dari sisi global, di antaranya tampak dari peningkatan volume perdagangan, harga komoditas hingga kinerja ekspor impor. Sedangkan di dalam negeri, pemulihan ekonomi terlihat dari mobilitas masyarakat yang mulai meningkat, misalnya Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Hal ini sejalan dengan sinergitas kebijakan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang beranggotakan Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Indikator perbaikan semakin nyata di global maupun dalam negeri, yang kemudian kami di otoritas melihat respons kebijakan sudah mulai dilakukan bersama-sama di KSSK, membangun itu semua baik fiskal moneter porsinya sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Erwin dikutip dari Warta Ekonomi, Jumat(4/6).

Di sisi lain, indeks penjualan eceran serta ekspektasi konsumen juga mengalami peningkatan. Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2021 meningkat 6,1% (month to month/mtm) meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang masih minus 2,7%(mtm).

Ini berarti kepercayaan konsumen telah kembali naik. Indikator ini sangat penting mengingat konsumsi masih memiliki porsi yang besar dalam PDB Indonesia.

Indikator lain adalah adanya kontraksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah menjadi 0,74% (year on year/yoy) di triwulan I 2021 dibanding triwulan IV 2020, yang minus 2,19%.

“Perbaikan ekonomi ini terutama didorong oleh kinerja ekspor akibat kenaikan permintaan Tiongkok dan AS, realisasi belanja fiskal (belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial) serta investasi non bangunan”, jelasnya.

Beberapa indikator perbaikan ini, dijelaskan Erwin, menunjukkan pemerintah bisa berekspektasi pemulihan ekonomi akan terjadi.

Meski demikian, pemulihan kesehatan bisa menjadi kunci kebangkitan ekonomi. Dengan program vaksinasi Covid-19 yang tengah gencar dilakukan pemerintah diharapkan bisa mendukung pencapaian herd immunity. Sehingga bisa ikut memulihkan ekonomi Indonesia.

Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengatakan pemerintah terus mengejar pemulihan ekonomi di masa pandemi diantaranya dengan mengeluarkan berbagai paket kebijakan dan insentif.

Setidaknya ada tiga kebijakan utama yang kini tengah gencar dilakukan pemerintah untuk memulihkan perekonomian Indonesia.

Pertama, intervensi kesehatan untuk menangani penyebab utama pandemi. Di antaranya dengan memberikan vaksinasi gratis bagi seluruh rakyat Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga gencar melakukan edukasi kepada masyarakat lewat Satgas Penanganan Covid-19 serta menjamin fasilitas kesehatan lewat Kementerian Kesehatan.

Kedua, jaminan perlindungan sosial lewat Program Pemulihan Ekonomi (PEN) yang jumlahnya mencapai Rp699,43 triliun.

Ketiga, reformasi struktural pada aturan dan birokrasi untuk mempercepat perbaikan ekonomi diantaranya dengan penerapan Undang Undang Cipta Tenaga Kerja.

“Momentum pandemi harus kita manfaatkan. Kalau saat ini pemerintah berupaya untuk mendorong pemulihan dengan penerimaan eksisting, ke depan ketika ekonomi pulih saatnya kita kembali berkontribusi dengan membayar pajak,” ujar Yustinus. (CHE)