Artikel

Danau Toba: Destinasi Super Prioritas yang Dipercepat

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Sejak ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP), pembangunan kawasan Danau Toba dilakukan secara masif. Pemerintah juga terus memantau agar pengembangan fasilitas pendukung di kawasan ini bisa dikebut dan cepat selesai. Danau Toba masih membutuhkan pembangunan infrastruktur dibandingkan destinasi superprioritas lainnya seperti Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika.

Belum lama ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk kesekian kalinya melakukan peninjauan infrastruktur, sekaligus mencoba Kapal Mesin Penyeberangan (KMP) Kaldera Toba, menuju Pulau Samosir melalui Pelabuhan Ajibata. Dalam kunjungan itu Luhut meninjau berbagai pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata, seperti pelabuhan, desa wisata, akses jalan tol, dan sebagainya.

“Saya ingin melihat langsung kesiapan Toba sebagai salah satu DPSP. Diharapkan, pembangunan Danau Toba sebagai salah satu daerah Destinasi Pariwisata Superprioritas, dapat segera rampung dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat,” tutur Luhut saat melakukan kunjungan pertengahan Februari lalu.

Dalam laman resminya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga memaparkan Rencana Tata Ruang Danau Toba yang meliputi tujuh prioritas, yakni Sistem Pusat Pelayanan, Sistem Jaringan Transportasi Darat, Sistem Jaringan Transportasi Udara, Sistem Jaringan Energi Listrik, Sistem Jaringan Telekomunikasi, Sistem Jaringan Sumber Daya Air, dan Jaringan Prasarana Permukiman.

Adapun skenario pengembangan kawasan Danau Toba ini dibagi dalam empat tahap. Pertama, Reinforcement (2016-2018) yang meliputi pemulihan dan pembangunan infrastruktur, baik kualitas maupun kuantitas. Tahap kedua, Development (2019-2021) yang menciptakan kualitas pariwisata Danau Toba membaik dan sentra produksi lokal mulai berkembang di setiap kawasan.

Tahap ketiga, Integration (2022-2024) yang menargetkan kawasan Danau Toba menjadi destinasi wisata nasional terintegrasi dengan sentra produk lokal yang didukung infrastruktur andal. Terakhir, tahap keempat, Expansion (2023-2027) dengan target kawasan Danau Toba menjadi destinasi wisata skala dunia, terintegrasi dengan produk lokal dan didukung infrastruktur mumpuni.

Untuk mencapai target-target tersebut, pemerintah membangun dan memperbaiki dukungan pengembangan infrastruktur. Di antaranya pengembangan Bandara Kualanamu (Medan), Bandara Pinang Kampai (Dumai), dan Bandara Sultan Syarif Kasim (Pekanbaru).

Selain itu, untuk mendukung kegiatan ekonomi, dilakukan pula peningkatan kapasitas jalan dan aksesibilitas yang menghubungkan pusat kota dengan pusat industri, pelabuhan, dan bandara.

Pengembangan juga dilakukan dengan membangun jalan tol yang menghubungkan pusat kegiatan dan ekonomi kawasan untuk mempercepat jalur distribusi barang dan penumpang. Diprioritaskan pula pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai fungsi logistik hub internasional untuk mendukung poros maritim tol laut.