Artikel

Dari Istana Bogor, Presiden Jokowi Bertemu Kanselir Jerman Secara Virtual

 
 | Arusbaik

Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Angela Merkel berbincang secara virtual membahas beragam isu, mulai dari kesehatan, potensi investasi di Indonesia, hingga isu Myanmar, Selasa (13/4).

Jokowi dan Merkel sama-sama menyatakan kekhawatiran dengan masih terjadinya nasionalisme vaksin yang akan mengganggu ketersediaan vaksin dunia dan menghambat kesetaraan vaksin bagi semua negara. Mereka kemudian sepakat membangun kerja sama kesehatan lebih erat di masa depan.

Dalam diskusi tersebut dibicarakan pula tentang peran penting investasi dalam pemulihan ekonomi. Merkel menyatakan melihat  potensi yang dimiliki Indonesia untuk menjadi mitra penting Jerman.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia baru saja mengeluarkan Undang-undang Cipta Kerja yang dapat mendukung kerja sama di bidang investasi. Presiden juga menawarkan kerja sama pengembangan sumber daya manusia melalui sekolah vokasi dan peningkatan investasi industri Jerman untuk membangun basis produksi dan rantai pasok global Jerman.

“Saya menawarkan kepada Jerman untuk mengembangkan kawasan industri khusus Jerman (German Industrial Quarter) di Kawasan Industri Terpadu Batang,” ujar Presiden.

Pertemuan bilateral Jokowi dan Merkel dilakukan sehari setelah pembukaan Pameran Hannover Messe 2021, di mana Indonesia didapuk sebagai negara mitra.

Merkel menyampaikan penghargaan kepada Indonesia yang telah bersedia menjadi negara mitra dalam Hannover Messe 2021 dan menyakini bahwa kemitraan itu akan bermanfaat memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Jerman adalah salah satu mitra terpenting Indonesia di Eropa. Indonesia telah memiliki kemitraan komprehensif sejak tahun 2012. Jerman merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa, mitra investasi terbesar ke-4 di Eropa dan wisatawan Jerman merupakan ke-3 terbesar dari Eropa.