Artikel

Daulat Nikel, Indonesia Tak Gentar Hadapi Gugatan Uni Eropa

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Uni Eropa melayangkan gugatan kepada Indonesia melalui World Trade Organization (WTO). Keputusan Indonesia untuk menghentikan ekspor bahan mentah nikel menjadi sebab gugatan tersebut.

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia tidak gentar sedikitpun. Indonesia bakal meladeni gugatan tersebut sebagai bentuk kedaulatan atas sumber daya alam Tanah Air.

Menurut Presiden, gugatan Uni Eropa di WTO tidak akan mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait penghentian ekspor nikel dalama bentuk bahan mentah itu. Ia juga sudah menginstruksikan jajaran terkait untuk bersiap menghadapi gugatan tersebut.

"Sekali lagi harus punya keberanian. Jangan sampai kita grogi digugat di WTO. Ya disiapkan saja lawyer yang kelas internasional, biar kita engga kalah," kata Presiden dalam satu kesempatan pada Rabu (13/10).

Diketahui, Indonesia sudah mulai melakukan hilirisasi industri di sejumlah sektor, terutama pertambangan. Hilirisasi dilakukan dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah. Sebaliknya, bahan mentah itu akan diolah di dalam negeri dan baru diekspor ketika menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

Adapun tujuan dari hilirisasi dilakukan agar bahan-bahan pertambangan tersebut bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi ketika diekspor saat menjadi barang olahan.

Terkait hilirisasi ini, pemerintah sudah memulai dengan membangun sejumlah smelter atau pusat pemurnian. Salah satunya adalah Smelter Freeport Indonesia yang dibangun di Gresik, Jawa Timur.

Hadirnya Smelter Freeport di Gresik ini, kata Presiden, akan memperkuat hilirisasi tersebut. Pemerintah juga akan meminta perusahaan tambang baik swasta maupun BUMN untuk melakukan hilirisasi agar komoditas tambangnya memiliki nilai lebih tinggi.

Smelter Freeport ini dibangun di atas lahan seluas 100 hektare. Nantinya Smelter Freeport ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia, dengan kapasitas pengolahan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Sementara terkait nikel sendiri Indonesia menjadi salah satu pemain penting di dunia. Indonesia tercatat memiliki 23,7 persen cadangan nikel dunia, yang menempatkan negeri ini di atas Australia, Brazil hingga rusia.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, sumber daya nikel Indonesia pada tahun 2019 mencapai 170 juta ton. Angka ini meningkat pada tahun 2020 yang mencapai 214 juta ton.