Artikel

Dikunjungi Presiden, Korban Erupsi Semeru Ceritakan Kronologi Bencana

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Meninjau langsung ke posko pengungsian erupsi Gunung Semeru, Presiden Joko Widodo mendapat "curhatan" dari sejumlah korban bencana alam yang terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu.

Kepala Negara mendengar cerita langsung dari warga saat Gunung Semeru tersebut meletus. Kepada Presiden, salah seorang warga mengatakan bahwa musibah tersebut terjadi dalam waktu yang sangat cepat.

"Enggak sampai satu menit itu Pak, langsung gelap. Sebelumnya ada pemberitahuan memang, 25 getarannya katanya dari pusat pemantauan," ujar salah satu warga dikutip Setkab, Selasa (7/12).

"Ada pemberitahuan, di HP sudah ada. Cuma dikira kecil Pak, dikira banjir kecil. 25 getarannya kecil biasanya. Nanti ada susulan yang lebih besar biasanya. Kalau pos pantau selalu siaga," timpal warga lainnya.

Sebelum Gunung Semeru meletus, warga telah mendapatkan peringatan dari pos pemantauan melalui telepon genggam. Namun Mereka tidak menyangka jika erupsi pada Sabtu lalu itu sangat besar.

Warga lainnya menambahkan pada saat itu, kondisi di lokasi sangat panik. Pasalnya, abu vulkanik menyelimuti rumah mereka yang kemudian disusul lahar dingin.

"Abunya itu loh Pak, kan gelap. Posisi jam 3 sore itu kejadian abu vulkanik. Hujan abu dulu, gelap, disusul lahar dingin,” tambah warga.

Setelah insiden erupsi Gunung Semeru, warga sempat kembali ke rumah untuk mengecek kondisi kediamannya. Sambil mencari anggota keluarga yang lain, warga menyaksikan banyak hewan ternak yang tewas.

Di hadapan orang nomor satu di Indonesia ini, para warga meminta agar infrastruktur dan sejumlah fasilitas publik yang hancur bisa segera diperbaiki.

"Nggih, rumahnya, jembatannya cepat kita mulai (diperbaiki). Ini Menteri PU sudah saya ajak, varu mengecek semua, nanti segera dikerjakan,” sahut Presiden.

“Terima kasih, Pak,” seru warga dengan serentak.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi bertolak ke Provinsi Jawa Timur guna melakukan kunjungan kerja dengan meninjau sejumlah lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru. Dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Presiden dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.00 WIB.

Dalam unggahannya di media sosial, Presiden mengatakan, sejak mendapat laporan erupsi Gunung Semeru, ia langsung memerintahkan seluruh jajaran untuk melakukan aksi tanggap darurat guna meminimalisir dampak bencana tersebut.

Akibat dari musibah tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerugian material rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus 1 unit, per Senin (6/12). (DIN)