Artikel

Vaksin Merah Putih Diyakini Mampu Lawan Mutasi Corona

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Salah satu vaksin yang akan digunakan pemerintah dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 adalah vaksin Merah Putih.

Menurut Menteri Riset dan Teknologi, Prof Bambang Brodjonegoro, dinamakan vaksin Merah Putih lantaran bibit vaksin ini diteliti dan dikembangkan di Indonesia.

Pengembangan vaksin Merah Putih ini melibatkan setidaknya tujuh (7) lembaga yang akan menghasilkan platform vaksin yang berbeda-beda.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin berharap, dua di antara tujuh platform itu bisa digunakan pada akhir tahun 2021 nanti.

"Dua di antara kandidat itu, setelah diproduksi memiliki kesempatan digunakan pada 2021," ujarnya, Rabu (14/4).

Menurutnya, kebutuhan akan vaksin milik sendiri cukup mendesak lantaran saat ini hanya ada lima negara di dunia yang berstatus sebagai produsen vaksin.

Jika salah satu negara ada yang enggan membagikan vaksinnya, imbuh Budi, maka akan menimbulkan kesulitan bagi negara lain, termasuk Indonesia.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan yang berkolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk Kementerian Riset dan Teknologi, sedang berupaya keras bagaimana proses pengembangan dan produksi vaksin Merah Putih ini bisa cepat.

"Harus dilakukan penelitian lebih cepat, sehingga produksinya juga semakin cepat dan pada 2021 salah satu kandidat vaksin Merah Putih sudah bisa digunakan," imbuh Budi.

Harapan yang dikemukakan Menkes Budi ini senada dengan target yang disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito menyebutkan, platform vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga sudah memulai uji praklinik atau uji pada hewan yaitu mulai tanggal 9 April 2021.

"Harapan kita memang pada akhir 2021 sudah ada vaksin Merah Putih yang bisa dihasilkan oleh bangsa ini," tuturnya, Selasa (13/4).

Tampaknya pemerintah tidak main-main dalam mengembangkan dan memproduksi vaksin milik sendiri itu. Hal ini tampak dari pengembangannya yang menggunakan isolat virus yang ada di Indonesia.

Menristek Bambang Brodjonegoro menjelaskan, bibit yang digunakan itu akan mampu melawan varian baru virus corona (Covid-19) yang telah bermutasi di sejumlah negara.

Diketahui, sejauh ini setidaknya ada empat varian corona di Indonesia yang berhasil diidentifikasi, yaitu varian D614G, B117, N439K, dan E484K.

"Mudah-mudahan pengembangan vaksin Merah Putih juga memperhatikan varian baru yang saat ini mulai ditemukan di Indonesia, yang berasal dari negara lain, dan yang dikhawatirkan mampu mengganggu kinerja vaksin," kata Bambang dalam acara virtual Badan POM RI, Selasa (13/4).

Meski begitu, Bambang mewanti kepada para lembaga yang ikut mengembangkan vaksin Merah Putih agar selalu waspada dan terus memperbarui setiap informasi tentang varian baru virus tersebut.

"Agar selalu relevan dan berguna bagi upaya menjaga kesehatan masyarakat, serta upaya kita mengendalikan pandemi ini dengan baik," pungkasnya.