Artikel

Enam Strategi Presiden Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 2022

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak Maret 2020 lalu menimbulkan permasalahan pelik di dua sektor secara bersamaan, yaitu kesehatan dan ekonomi. Dua sektor ini mengalami pukulan hebat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Seiring dengan terus membaiknya penanganan pandemi, pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa turut membaik. Sebagai upaya mempercepat pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional (PEN), Presiden Joko Widodo telah menyiapkan setidaknya enam strategi untuk mendongkrak ekonomi pada tahun 2022 nanti.

Enam strategi itu tercermin dalam Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2022. Enam fokus dan strategi itu turut disampaikan Presiden saat Pidato Kenegaraan tentang RUU APBN 2022 beserta Nota Keuangan di DPR pada Senin (16/8) lalu.

"Pemerintah merencanakan kebijakan fiskal yang tetap ekspansif guna mendukung percepatan pemulihan sosial-ekonomi, namun juga konsolidatif untuk menyehatkan APBN dengan penguatan reformasi struktural," kata Presiden saat itu.

Enam Strategi Dongkrak Ekonomi

Strategi pertama yang akan dilakukan pemerintah dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi 2022 adalah dengan melanjutkan penanganan pandemi Covid-19. Dalam hal ini, pemerintah akan tetap mengedepankan sektor kesehatan.

Beberapa hal yang dilakukan dalam upaya pengendalian pandemi adalah dengan menggencarkan vaksinasi Covid-19. Sejauh ini, vaksinasi sudah dilakukan kepada 56.504.055 orang, di mana 30.753.137 orang di antaranya sudah menjalani vaksinasi dosis lengkap.

Artinya, pemerintah sudah menyuntikkan total 87.257.192 dosis vaksin. Adapun total target sasaran vaksinasi nasional adalah 208.265.720, yang diharapkan bisa tercapai pada akhir tahun 2021 ini.

Selain menggencarkan vaksinasi, pemerintah juga terus berupaya menekan laju penyebaran Covid-19. Di antara langkah yang dilakukan adalah menggencarkan testing, tracing dan treatment atau 3T.

Strategi kedua, pemerintah akan melanjutkan program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan. Dalam upaya ini, pemerintah juga sudah menggelontorkan dana untuk memastikan masyarakat terdampak pandemi terbantu.

Di antara bantuan yang diberikan pemerintah adalah bantuan sosial tunai (BST), bantuan sosial non tunai (BSNT) berupa beras, subsidi tarif listrik, bantuan kuota belajar untuk pelajar dan guru, bansos desa, hingga bantuan subsidi upah untuk pekerja.

Strategi ketiga, pemerintah akan memperkuat agenda peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing. Hal ini juga menjadi salah satu fokus Presiden Jokowi pada periode kedua pemerintahannya.

Selanjutnya, strategi keempat yaitu melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi. Strategi kelima, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah.

Strategi keenam, melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero-based budgeting untuk mendorong agar belanja lebih efisien, memperkuat sinergi pusat dan daerah, fokus terhadap program prioritas dan berbasis hasil, serta antisipatif terhadap kondisi ketidakpastian.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, ekonomi Indonesia pada tahun 2022 diprediksi akan mengalami perbaikan. Namun begitu, pihaknya akan tetap waspada terhadap risiko ketidakpastian.

Kewaspadaan itu, kata Febrio, tercermin dari kebijakan fiskal 2022 yang countercyclical untuk mendorong kesiapan sistem kesehatan, pemulihan ekonomi masyarakat dan melanjutkan reformasi struktural.

"Di saat yang sama, Pemerintah akan mengendalikan risiko fiskal agar keberlanjutan fiskal jangka panjang tetap dapat dijaga," imbuhnya.

APBN 2022 mendukung keberlanjutan program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang berkeadilan, serta memanfaatkan momentum untuk melakukan reformasi struktural demi mewujudkan Indonesia yang semakin kuat. Pemerintah konsisten dalam menjadikan APBN sebagai instrumen pemulihan sejak awal pandemi. (WIL)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: