Artikel

Erupsi Semeru: Ribuan Orang Mengungsi, Hewan Ternak Ikut Dievakuasi

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mencapai ribuan orang. Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebut warga yang meningkat.

"Data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, sebanyak 6.022 orang mengungsi di 115 titik pos pengungsian," ujar Abdul dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/12).

Dari jumlah 6.022 orang yang mengungsi, mereka tersebar di banyak kecamatan. Seperti di Kecamatan Candipuro 2.331 orang, Pasirian 983 orang, Pronojiwo 525, Tempeh 554 orang, Sumbersuko 302 orang, Lumajang 271 orang.

Lalu, di Pasrujamber 212 orang, Sukodono 204, Kunir 127 orang, Tekung 67 orang, Senduro 66 orang, Padang 62 orang, Jatiroto 59 orang, Kedungjajang 50 orang, Klakah 45 orang, Yosowilangun 40 orang, Rowokangkung 37 orang, Ranuyoso 26 orang, Randuagung 24 orang, Tempusari 23 orang dan Gucialit 14 orang.

Tak hanya manusia yang diselamatkan, hewan ternak turut dievakuasi dari lokasi meletusnya Gunung Semeru. Para relawan yang membantu menemukan banyak hewan ternak yang masih hidup dan terjebak di endapan abu vulkanik di sekitar Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajang Kuning, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Mulai dari unggas, kambing, sapi hingga kerbau diselamatkan. Ke semua hewan ini langsung dievakuasi dari lumpur vulkanik yang mengering dan kemudian dibersihkan dan diberi makan.

Busrianto (50), salah satu pemilik hewan bebek yang ditemukan hidup, mengatakan ia memiliki sekitar 100 ekor bebek. Namun baru satu yang ditemukan.

"Saya dapat info satu ekor bebek selamat berhasil dievakuasi oleh relawan. Dia terjebak di lumpur yang sudah kering, tidak bisa gerak," katanya dikutip detik.com.

Saat bencana alam itu terjadi, Busrianto berujar, ia bersama tetangga dan saudaranya berlarian menyelamatkan diri dan tidak sempat memikirkan nasib hewan ternak yang dimilikinya.

"Saat Gunung Semeru lontarkan wedus gembel atau awan panas guguran, langsung kabur tinggalkan semua hewan ternaknya dan keesokan harinya, balik melihat kondisi rumahnya sudah hancur," ujarnya.

Namun, kini ia bersama warga lain yang memiliki hewan ternak sedikit lega. Pasalnya, Pemprov Jawa Timur menyalurkan bantuan pakan hingga obat-obatan untuk hewan ternak milik korban dan warga terdampak.

Dibagikan di dua kecamatan yakni Candipuro dan Pronojiwo, bantuan dari Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur ini telah dibagikan sejak dua hari lalu.

Untuk pratiknya di lapangan, relawan mendata setiap warga yang memiliki hewan ternak, terutama sapi. Kemudian mereka baru diperbolehkan mengambil pakan ternak seperti rumput, batang pohon jagung, konsentrat dan obat-obatan hewan.

Tentu bantuan ini sangat membantu warga yang kesulitan mencari makanan untuk hewan ternaknya di tengah kondisi yang tidak memadai. Lebih dari 12 ton rumput disediakan termasuk obat-obatan yang disediakan secara gratis.

“Setelah diterjang awan panas dari Gunung Semeru, banyak tanaman dan rumput mati semu. Akhirnya senang dapat pakan ternak secara gratis dari pemerintah dan minta ke posko," kata salah satu warga pemilik hewan ternak Nur Hayati (58), ditemui di lokasi, Rabu (8/12). (DIN)