Artikel

Hanya Satu Kali Suntikan, Ini Fakta Vaksin Janssen asal Belanda

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Salah satu vaksin Covid-19 yang bakal digunakan dalam menyukseskan program vaksinasi nasional adalah vaksin Johnson & Johnson atau yang juga disebut dengan vaksin Janssen.

Pada Sabtu (11/9) kemarin, Indonesia secara resmi telah menerima 500 ribu dosis vaksin Jansen dari pemerintah Belanda. Vaksin ini berbeda dengan kebanyakan vaksin Covid-19 lain, karena hanya perlu disuntikkan sekali atau satu dosis saja.

Vaksin Janssen dikembangkan oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Johnson & Johnson. Vaksin Janssen ini dikembangkan dengan sistem Adenovirus atau virus yang dilemahkan. Nantinya, Adenovirus akan membentuk protein SARS-CoV-2 atau virus penyebab Covid-19.

Protein yang dibentuk itu nantinya akan dikenali oleh sistem imun tubuh sesorang, sehingga akan akan menghasilkan antibodi atau kekebalan terhadap virus Covid-19.

Vaksin Janssen diklaim mampu menghasilkan antibodi untuk menetralisir beberapa varian Covid-19 yang sudah ada saat ini, seperti varian asli SARS-CoV-2 (WA1/2020), varian Gamma (P.1), Alpha (B.1.1.7), varian Epsilon (B.1.429), varian Kappa (B.1.617.1), hingga varian DG14G.

Di Indonesia, vaksin Janssen sudah mengantongi izin penggunaan darurat atau emergency used authority (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tanggal 7 September 2021 lalu.

Dalam penelitiannya dengan subjek masyarakat di atas 18 tahun, vaksin Janssen menghasilkan efikasi sebesar 67,2 persen untuk mencegah seluruh gejala Covid-19, dan efikasi 66,1 persen untuk mencegah gejala sedang hingga berat akibat Covid-19.

Sama seperti vaksin pada umumnya, vaksin Janssen ini juga memiliki sejumlah efek samping yang akan muncul dan dirasakan seseorang yang menerimanya. Namun, BPOM memastikan efek samping vaksin Janssen termasuk ringan seperti sakit kepala, demam, menggigil, nyeri kemerahan di area suntikan, muntah, diare, mengantuk hingga kelelahan.

Vaksin janssen ini juga disebut aman untuk orang dengan kondisi medis seperti hipertensi, penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung signifikan, obesitas, dan diabetes.

Dengan adanya vaksin Janssen ini membuat vaksin yang digunakan di Indonesia menjadi 9 jenis. Delapan lainnya adalah Sinovac, Vaksin Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik, dan vaksin CanSino.

Adapun vaksin Janssen dan vaksin CanSino berbeda dari yang lain karena hanya perlu disuntikkan satu kali atau satu dosis saja. (WIL)