Artikel

Hore! Indonesia Resmi Punya Perusahaan Baterai Listrik

 
 | Arusbaik

Jumat (26/3) menjadi hari bersejarah bagi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), karena di Jumat sore itu Menteri BUMN, Erick Thohir meresmikan Indonesia Battery Corporation (IBC), sebuah perusahaan pelat merah yang akan mengolah bahan tambang nikel menjadi baterai listrik. Peresmian ini juga menjadi sejarah bagi Indonesia, dan akan menjadi warisan penting dalam pemerintahan Joko Widodo.

“Saya ucapkan terima kasih dukungan komisaris, direksi dan jajaran kementerian sehingga cita-cita mulia kita sebagai bangsa kita buktikan hari ini. Kita mempunyai perusahaan yang fokus kepada electric battery. Insya Allah karena niat baik kita semua, ini akan menjadi legacy kita, sebagai warisan pemerintah Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo,” kata Erick Thohir kepada media dalam acara konderensi pers (26/3).

Seperti yang ramai dibicarakan kalangan teknokrat dan industri tambang dunia, nikel disebut-sebut sebagai “the next gold” dalam dunia industri, terutama industri baterai yang menggunakan bahan baku nikel, termasuk mobil listrik yang futuristis dan jauh lebih ramah lingkungan. Indonesia telah menjadi perbincangan di tingkat dunia sebagai negeri yang memiliki kekayaan nikel di sejumlah titik di tanah Nusantara.

Cadangan nikel yang dimiliki Indonesia mencapai 21 juta ton. Jumlah itu cukup membuat Indonesia menjadi peringkat pertama soal cadangan nikel dunia, mengalahkan Australia di peringkat kedua dengan total cadangan 20 juta ton, lalu Brazil dengan cadangan sebesar 16 juta ton dan Rusia di posisi keempat dengan cadangan nikel sebesar 7 juta ton. Ke depannya, Indonesia akan menjadi pemain penting dalam industri baterai mobil listrik.

Erick mengatakan, kerja belum selesai. Cita-cita ini baru saja dimulai. Implementasi dari cita-cita mulia ini menurutnya baru akan terlihat di tahun 2022-2023.