Artikel

Iduladha Jangan Makan Berlebihan, Berbahaya!

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Hari Raya Iduladha maupun Idulfitri identik dengan makan-makan. Sejumlah hidangan akan menjadi menu wajib di saat hari raya itu datang, seperti ketupat, opor ayam, atau olahan daging kambing dan sapi saat Iduladha.

Di momen Iduladha ini, menu makanan yang jamak dimasak adalah sate, gulai, semur, opor hingga rendang. Lezat memang. Tapi usahakan jangan terlalu banyak menyantap hidangan-hidangan ini, karena bisa berbahaya bagi kesehatan.

Melansir Kompas.com, berikut beberapa bahaya jika makan hidangan Iduladha berlebihan:

  • Asupan Garam Berlebih

Menurut Dokter Spesialis Jantung Intervensi dari Rumah Sakit Immanuel Bandung, dr. Edwin Setiabudi, asupan garam yang berlebih harus dihindari. Asupan garam, kata dia, harus dikurangi untuk mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Diketahui, berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan, seseorang tidak boleh mengonsumsi garam lebih dari 5 gram atau setara dengan satu sendok teh tiap harinya.

Nah, masakan perlu ditambahkan bumbu tertentu agar tetap lezat meski menggunakan sedikit garam. Di antaranya bisa ditambah rempah, kaldu, kecap, bawang putih, bawang merah, dan sebagainya.

  • Ancaman Kolesterol

Hidangan khas Iduladha seperti yang disebutkan di atas sangat identik dengan banyak santan dan garam. Jika makan makanan semacam ini secara berlebihan, maka potensi penyakit kolesterol akan mengancam seseorang.

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, Imelda Goretti, ada tiga tipe makanan yang harus dihindari agar tidak terancam kolesterol. Ketiganya adalah makanan bersantan, makanan digoreng, dan olahan jeroan.

Imelda menjelaskan, sebanyak 30 persen kolesterol dalam darah adalah efek dari makanan yang dikonsumsi. Untuk itu, kata dia, mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dalam jumlah banyak akan berpengaruh pada kadar kolesterol dalam darah itu sendiri.

Tingginya kadar kolesterol dalam darah dan dibiarkan untuk waktu yang lama akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung.

  • Makan Berlebih

Selain soal kandungan dalam makanan, makan makanan secara berlebih juga akan berdampak buruk pada kesehatan. Makanya, Nabi Muhammad menganjurkan umatnya agar makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Artinya, jangan sampai kekenyangan atau kebanyakan.

Porsi makan berlebih dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan potensi kegemukan atau obesitas. Jika itu terjadi, risiko penyakit serius lain akan mengintai seperti jantung koroner, diabetes tipe 2, dan sebagainya.

Selain itu, ada beberapa tips untuk mencegah perilaku makan berlebih:

  • Makan dari piring atau mangkuk yang lebih kecil agar porsi makanan lebih terkontrol.

  • Kunyah makanan secara perlahan dan letakkan alat makan ketika sedang mengunyah agar tubuh memiliki waktu untuk memberikan sinyal kenyang.

  • Tidak makan sambil melakukan hal lain, fokus lah dengan makanan yang dikonsumsi agar bisa menyadari kapan sudah kenyang.

  • Selalu perhatikan porsi makan dengan mengonsumsi makanan secukupnya.

  • Konsumsi lebih banyak sayuran dan buah berserat yang bisa memberikan rasa kenyang lebih lama.

  • Hindari makanan yang diproses.

  • Tulis jurnal untuk mengetahui perilaku-perilaku yang mungkin bisa memancing untuk makan berlebih. Catat juga makanan yang telah dikonsumsi dan total kalorinya.

  • Rencanakan dari awal yang akan dikonsumsi pada hari itu.

Nah, yuk direm makannya. Jangan mentang-mentang banyak makanan lalu dihabiskan semua ya. Sayangi kesehatan tubuhmu! (WIL)