Artikel

Indikator Perekonomian Indonesia Tunjukkan Tren Positif

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah indikator perekonomian Indonesia mulai mengalami kenaikan. Salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan belanja nasional di bulan April yang cukup besar yakni 32,48%.

“Dari hasil monitor big data dari perbankan terlihat pertumbuhan belanja nasional di bulan April tumbuh 32,48 persen secara year on year (YOY) untuk yang non-seasonally adjusted dan 13,11% untuk yang seasonally adjusted,” kata Airlangga di Kantor Presiden, Jakarta, seperti dikutip dari laman Setkab, Selasa(20/4).

Menurut Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini, Indeks Manufaktur Indonesia atau Purchasing Managers Index (PMI) juga mengalami kenaikan dari periode sebelum 2019.

PMI, kata dia, telah mencapai level tertinggi yakni di level 53,2% (rata-rata level 51). Begitu pula penerimaan sektor industri juga mengalami kenaikan.

“Penerimaan sektor industri ini mengalami kenaikan yaitu tumbuh 10,26% secara year on year untuk yang non-seasonally adjusted dan 1,46 year on year yang seasonally adjusted,” tambahnya.

Pemerintah, imbuh Airlangga terus menjalankan sejumlah program untuk menyeimbangkan pengendalian Covid-19 dan pengungkit ekonomi. Sejumlah program pengendalian Covid-19 antara lain pembatasan kegiatan mudik dan aktivitas bepergian. Sejumlah pengetesan seperti tes PCR, GeNose atau swab antigen H-1 diwajibkan sebagai syarat bepergian dengan seluruh alat transportasi.

Untuk pengungkit ekonomi, sejumlah kebijakan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) telah diatur pemerintah. Menko Airlangga mencontohkan, THR untuk pekerja telah dijamin dengan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor M/6 tahun 2021 yang harus dibayar secara penuh paling lama H-7 lebaran.

“Kementerian Tenaga Kerja akan membuat posko THR untuk memonitor. Untuk ASN dan prajurit TNI/Polri juga difinalisasi oleh Ibu Menteri keuangan dan dibayarkan H-10 sebelum Lebaran,” ujarnya.

Berbagai program perlindungan sosial juga dilakukan pemerintah untuk mengungkit ekonomi Indonesia. Pemerintah juga mendorong pemberian berbagai bantuan baik dalam bentuk tunai maupun non tunai.