Tanpa Acara Khusus, Presiden Habiskan Malam Pergantian Tahun di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo dipastikan tidak menghadiri atau menyelenggarakan acara khusus untuk mengisi malam pergantian tahun.
Presiden JokowiArusBaik.id - Indonesia adalah negara yang menganut demokrasi. Untuk itu, kebebasan berpendapat dan menyampaikan aspirasi sangat dijunjung tinggi bahkan dilindungi konstitusi.
Presiden Joko Widodo selaku orang nomor satu di Indonesia sangat memahami akan prinsip tersebut. Oleh karenanya, Presiden akan selalu menerima setiap kritik dengan lapang dada dan tanpa bawa perasaan alias baper.
Teranyar kritik disampaikan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah. Mereka menyampaikan aspirasi dengan membentangkan poster saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke kampus tersebut.
Menurut Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini, Presiden sama sekali tidak tersinggung dengan kritikan sekelompok mahasiswa tersebut. Sebaliknya, Presiden akan menjadikan kritik itu sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan.
"Biasa saja, Presiden tidak akan merasa tersinggung atau baper sama kritik mahasiswa. Pasti aspirasi tersebut menjadi pertimbangan dan bahan pemikiran bagi pemerintah. Ini negara demokrasi," kata Faldo mengutip Kompas.com, Rabu (15/9).
Diketahui, mahasiswa yang melakukan aksi tersebut sempat diamankan oleh aparat. Menurut Faldo, tindaan aparat itu dilakukan berdasarkan standar pengamanan yang ada.
Terlebih, kata Faldo, saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 serta adanya penerapan PPKM untuk membatasi mobilitas masyarakat.
"Ini pandemi aparat tentu sudah punya berbagai perhitungan untuk melakukan tindakan preventif. Presiden datang saja sudah berpotensi besar mengakibatkan kerumunan, apalagi ditambah aksi demonstrasi," pungkasnya. (WIL)