Artikel

Infrastruktur Bakal Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian PUPR, Dr. Ir. Putut Marhayudi, menegaskan bahwa proyek infrastruktur tidak ada yang dibatalkan. Jadi agenda tetap berjalan sesuai dengan RPJMN 2020–2024. Kementerian PUPR menjalankan sejumlah proyek di lingkup SDA berupa daya tampung air serta pembangunan bendungan dan embung.

Sementara di bidang jalan dan jembatan, pembangunan jalan dan jalan tol tetap dikerjakan. Begitu pula sektor pemukiman, terus menggarap peningkatan layanan akses air minum, akses sanitasi, dan penanganan kawasan kumuh.

Selain infrastruktur, industri yang memiliki keterkaitan secara luas adalah sektor otomotif. Salah satu langkah pemerintah untuk mendukung sektor yang juga padat karya ini adalah dengan memberikan pajak PPnBM yang menapai 100 persen secara bertahap, bagi masyarakat yang mau beli mobil.

Diharapkan industri otomotif ini pun bisa bangkit kembali dari tekanan ekonomi. Seperti dikutip dari Laporan Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia, Kementerian PPN/Bappenas, data penjualan mobil merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kondisi daya beli masyarakat kelas menengah.

Pada triwulan III tahun 2020, penjualan mobil mencapai 111.114 unit, atau meningkat dibandingkan triwulan II tahun 2020 sebanyak 24.042 unit. Namun, penjualan mobil tersebut menurun sebesar -89,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Keterkaitan atau jangkauan infrastruktur yang luas, yaitu mulai dari Sumber Daya Alam (SDA), manufaktur, hingga padat karya. Artinya, ketika pemerintah mendorong sektor infrastruktur, sektor lain akan ikut bergerak. Dengan begitu, pemulihan ekonomi nasional pun akan cepat teratasi.

"Inilah yang menjadikan sektor infrastruktur bakal jadi lokomotif pemulihan ekonomi. Jadi sektor ini seperti lokomotif, kalau sektor bertambah maka akan berpengaruh pada yang lainnya dan industri padat modal," ujar Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan, pada Rabu (10/3).