Artikel

Infrastruktur Digital Indonesia Siap Dukung Persaingan Global

 
 | Arusbaik

ArusBaik.id - Pemerintah mempercepat proses pembangunan infrastruktur fisik dan digital di Indonesia. Akselerasi ini dilakukan guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional. 

Dari segi infrastruktur digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menerapkan pembangunan infrastruktur menyeluruh dari hulu ke hilir.

“Sejak tahun lalu, kami merancang pola pembangunan yang terbalik, bukan hanya dari hulu ke hilir, melainkan dari hilir untuk mengukur wilayah mana saja yang coverage sinyalnya belum tersedia,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangan pers, Rabu (24/02).

Menilik peta jalan pembangunan infrastruktur digital, terdapat lebih dari 501.000 titik pusat layanan publik di Indonesia. Sekitar 150 ribu di antaranya belum memiliki akses internet.

Guna mencukupi kebutuhan tersebut, pemerintah menggunakan sembilan satelit yang terletak di orbit Indonesia. Pemerintah turut merancang satelit Satria berkapasitas 150Gbps yang ditargetkan bisa diluncurkan ke orbit pada 2023. Pembangunan tersebut diyakini dapat mengurangi kesenjangan digital di Indonesia.

Upaya akselerasi pembangunan infrastruktur digital juga dilakukan pemerintah dengan meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Peta jalan ini bertujuan untuk memacu tujuh sektor prioritas yang akan menjadi pionir di era industri 4.0. Ketujuh sektor tersebut meliputi industri makanan dan minuman, tekstil, elektronik, otomotif, kimia, farmasi, dan alat kesehatan.

“Infrastruktur digital dapat memacu daya saing Indonesia agar lebih kompetitif di pasar global. Optimisme ini perlu didukung dengan teknologi industri 4.0, seperti artificial intelligence, internet of things, waerable technology, augmented reality, virtual reality, advanced robotics, dan 3D printing,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan pers, Jumat (12/03).

Dengan menjadikan ketujuh sektor tersebut sebagai prioritas, diharapkan sektor-sektor itu mampu memberi kontribusi hingga 65 persen terhadap Produk Domestik Bruto nasional. Mimpi besar dari Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan Indonesia masuk ke dalam 10 besar perekonomian dunia pada 2030.

Kementerian Perindustrian telah menyiapkan sejumlah program untuk mendukung sektor industri menuju arah transformasi digital.

Beberapa program tersebut antara lain, INDI 4.0 yang mengukur kesiapan dan pendampingan kepada perusahaan industri manufaktur dalam mengimplementasikan industri 4.0, hingga program Pelatihan Manager Transformasi 4.0 untuk menyiapkan pemimpin dalam penerapan industri 4.0 di dalam perusahaan.