Artikel

Ini Cara Salat Iduladha di Rumah Lengkap dengan Materi Khutbah

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Bapak-bapak, atau lelaki tertua di rumah diharapkan siap menjadi imam sekaligus khatib dalam salat dan khutbah Iduladha 1442 H. Diketahui, Iduladha 1442 H ini akan jatuh pada besok, Selasa, 20 Juli 2021.

Tapi tenang. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai tata cara salat Iduladha di rumah. Selain itu, juga akan dilengkapi dengan referensi materi khutbah Iduladha yang bisa dibacakan kepada jemaah keluarga di rumah masing-masing.

Adapun cara salat Iduladha di rumah sama seperti salat Iduladha di masjid atau lapangan pada umumnya. Salat dilakukan berjemaah dengan dua rakaat. Rakaat pertama disunnahkan takbir sebanyak 7 kali, dan rakaat kedua disunnahkan takbir sebanyak 5 kali.

Berikut tata cara lengkap salat Iduladha di rumah:

  • Pertama, membaca niat.

    Niat untuk imam: "Ushalli sunnatan li-'idil adha imaaman lillahi ta'ala".

    Artinya, saya berniat salat Iduladha sebagai imam karena Allah ta'ala.

    Niat untuk makmum: "Ushalli sunnatan li-'idil adha makmuuman lillahi ta'ala".

    Artinya, saya berniat salat Iduladha sebagai makmum karena Allah ta'ala.

  • Kedua, Takbiratul ihram (Allahu Akbar), sambil mengangkat kedua tangan.

  • Ketiga, membaca doa iftitah.


  • Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara takbir itu dianjurkan membaca “Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaha illallahu wallaahu akbar.”

  • Membaca surah al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah pendek dari Alquran.

  • Ruku, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

  • Saat rakaat kedua, sebelum membaca Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca “Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaha illallahu wallaahu akbar.”

  • Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.

  • Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Setelah selesai melaksanakan salat Iduladha, maka langkah berikutnya adalah mendengarkan khutbah. Tata cara khutbah Iduladha di rumah juga sama dengan khutbah di masjid pada umumnya. Seseorang yang bertindak sebagai khatib diharapkan lelaki tertua dalam keluarga.

Berikut tata cara dan referensi khutbah Iduladha yang bisa dibacakan kepada para jemaah di rumah:

  • Takbir

Allahu Akbar (9x) wa lillahil hamd

Allahu Akbar kabiran wal-hamdulillahi katsiran wa subhanallahi bukratan wa ashilan. La ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa a’azza jundahu wahazamal ahzaba wahdah. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu Akbar walillahil-hamd.

  • Memuji Allah dan Bersalawat

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Fa ya ‘ibadallah, uwshikum bi taqwallah faqad fazal muttaqun. Amma ba'du.

  • Khutbah (menyampaikan pesan takwa & membaca ayat)

Jemaah salat Iduladha rahimakumullah,

Ada dua peristiwa penting yang tidak bisa lepas dari Hari Raya Iduladha. Kedua peristiwa tersebut adalah ibadah Haji dan Kurban. Namun pada situasi saat ini, kedua ibadah tersebut harus dilaksanakan di tengah pandemi yang sampai saat ini belum mereda.

Tentunya ketentuan Allah ini tidak boleh serta merta menurunkan semangat spiritual kita sebagai umat Islam. Kita harus meyakini bahwa selalu ada hikmah besar yang terkandung dari setiap ketetapan yang diberikan oleh Allah.

Seperti kita ketahui bersama, akibat pandemi yang mewabah di berbagai penjuru dunia. Jemaah Haji Indonesia tidak diberangkatkan ke Tanah Suci. Hal ini dilakukan pemerintah untuk menjaga keselamatan jiwa jemaah dari tertular virus.

Namun ada hikmah besar yang bisa diambil dari keputusan ini di antaranya adalah kesabaran dan kepasrahan. Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Qur’an Surat Al-Anfal ayat 46:

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

"Washbiruu, innallaha ma-'ashshobiriin.”

Artinya: “Bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”.

Jemaah salat Iduladha yang berbahagia,

Ibadah kedua yang kita lakukan di tengah pandemi adalah ibadah kurban. Di tengah wabah ini, ibadah kurban akan lebih bermakna dan terasa bagi masyarakat ekonomi lemah. Selama pandemi, berbagai sektor tak terkecuali sektor ekonomi ikut terkena imbas. Banyak masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya karena harus kehilangan mata pencarian.

Kurban bisa menjadi bukti kepekaan sosial masyarakat mampu terhadap yang lemah. Kurban semakin memberikan kesadaran kepada kita, bahwa harta yang kita miliki bukanlah mutlak milik kita. Harta dan materi di dunia hanya titipan dari Allah subhanahu wata'ala yang di dalamnya terdapat hak orang lain. Kenikmatan yang kita rasakan tidak akan berkurang sedikitpun ketika harus dibagi dengan orang lain melalui pembelian hewan kurban.

Kita harus menyadari bahwa sesungguhnya hakikat memberi adalah menerima. Manusia tidak perlu khawatir karena nikmat Allah subhanahu wata'ala sangatlah banyak. Saking banyaknya nikmat Allah, kita tidak akan bisa menghitungnya. Allah berfirman:

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Wa in ta'udduu ni'matal laahi laa tuhsuuhaa; innal laaha la Ghafuurur Rahiim

Artinya: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS: An-Nahl : 18)

Dengan pengorbanan harta melalui hewan kurban ini, kita juga akan mampu semakin dekat dengan Allah. Hal ini selaras dengan makna kurban itu sendiri yakni berasal dari bahasa Arab qariba-yaqrabu -qurban wa qurbanan wa qirbanan,yang artinya dekat. Sehingga kurban adalah mendekatkan diri kepada Allah, dengan mengerjakan sebagian perintah-Nya.

  • Duduk sejenak

  • Takbir (7X)

Allahu Akbar (7x) wa lillahil hamd

  • Memuji Allah & Bersalawat

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Fa ya ‘ibadallah, uwshikum bi taqwallah faqad fazal muttaqun. Amma ba'du.

  • Khutbah Kedua (menyampaikan pesan takwa, membaca ayat Alquran, dan membaca doa)

Jamaah salat Iduladha rahimakumullah,

Dari hal ini kita bisa menarik dua hikmah dari ibadah kurban di masa pandemi. Yang pertama adalah hikmah vertikal, yakni semakin dekatnya kita kepada Allah subhanahu wata'ala, dan hikmah horizontal yakni kedekatan dengan sesama manusia dengan saling berbagi rezeki di tengah situasi sulit akibat pandemi ini.

Barakallahu li wa lakum fil qur’anil karim Wa taqabbalallahu minna wa minkum tilawatahu Innahu huwas Sami’ul ‘Alim.

Demikian tata cara salat Iduladha lengkap dengan materi khutbah yang bisa diterapkan di rumah masing-masing. (WIL)