Artikel

Kabinda DIY Bagikan 1000 Makanan untuk Pengemudi Andong dan Becak Malioboro

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali membuat masyarakat harus berkorban membatasi aktivitas demi menekan penyebaran Covid-19. Salah satu aktivitas yang berkurang adalah aktivitas mencari nafkah.

Namun demikian, beragam aksi solidaritas justru tumbuh di tengah PPKM darurat ini, yaitu dengan saling membantu sesama. Seperti yang dilakukan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabinda DIY) ini. Dengan menggandeng Komunitas Velox, Kabinda DIY membagikan ribuan paket makanan untuk pengeudi andong dan becak di Malioboro.

Kabinda DIY, Andry Wibowo menerangkan, PPKM darurat merupakan momen untuk saling membantu di kalangan masyarakat. Warga yang memiliki penghasilan lebih, kata dia, sudah sepantasnya menyisihkan rejekinya untuk dibagikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang terdampak PPKM darurat.

"Hari ini momentum untuk mengulurkan tangan. Karena konsep nilai kebangsaan itu muncul dari kegotongroyongan, kita tunjukkan rasa kemanusiaan untuk peduli kepada mereka yang terdampak,” ujarnya, Kamis (8/7).

Kabinda menambahkan, pemberian 1000 paket makanan rencananya akan dilakukan setiap hari selama PPKM darurat. Nantinya, cakupan wilayah aksi ini tidak hanya dilakukan di Malioboronamun di sejumlah titik di Yogyakarta.

“Kami rancang harian 1.000, staf yang akan menyusun, bisa Malioboro dan tempat lain, selama PPKM Darurat, nanti kita lihat dinamika perubahan kebijakan pusat,” tambahnya.

Selain memberikan paket makanan kepada pengemudi andong dan becak, Kabinda bersama Komunitas Velox juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjalankan protokol kesehatan, mengikuti vaksin dan menuruti aturan pemerintah seperti PPKM darurat ini.

Lebih jauh, Kabinda juga menjelaskan alasan kawasan Malioboro dipilih untuk aksi kemanusiaan ini. Menurutnya, penyekatan PPKM darurat di Malioboro sangat berdampak bagi para pedagang kaki lima dan para pengemudi transportasi tradisional.

"Sehingga ini sebagai gerakan bersama untuk membantu warga terdampak," tandasnya. (WIL)