Artikel

Kata Wapres, Islam Enggak Pernah Ajarkan Kekerasan

 
 | Arusbaik

ArusBaik.id - “Islam itu tidak berpikiran sempit,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Webinar bersama Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Minggu (4/4). Narasi itu ia kemukakan terkait aksi terorisme yang terjadi belum lama ini di Makassar dan Jakarta.

Menurut sesepuh Nahdlatul Ulama itu, pemikiran yang sempit dan intoleran adalah faktor-faktor yang menghambat peradaban Islam. Cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama, bahkan bisa membuat orang menjadi radikal, dan cenderung menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan persoalan.

"Cara berpikir yang diajarkan Rasulullah adalah cara berpikir atau manhaj al-fikr apa yang menjadi sumber terbentuknya peradaban Islam sebagaimana terjadi di era keemasan Islam, yaitu cara berpikir wasathy, atau cara berpikir yang moderat, dinamis, namun tetap dalam koridor manhaji dan tidak ekstrem," lanjut Wapres.

Ceramah Wapres itu diantisipasi sebagai respons terhadap aksi terorisme yang merasa benar dengan ajarannya. Wapres menekankan, tindakan ini tidak sesuai dengan ajaran islam yang tidak pernah mengajarkan kekerasan dan pemaksaan kehendak di dalam dakwahnya dan memperjuangkan aspirasi melawan ketidakadilan.

“Cara berpikir Islami itu tidak tekstual dan tidak liberal, akan tetapi moderat. Para da’i juga diharapkan dapat menjadi kekuatan komunitas, yang mampu mendeteksi dini dan mengeliminasi pola pikir intoleran, egosentris kelompok, dan gerakan yang mengarah pada kekerasan,” kata Wakil Presdien Ma’ruf Amin.

Wakil Presiden mengajak para pendakwah mengajarkan moderasi beragama. Termasuk di antaranya mengembangkan sikap toleran, menerima dan menghargai keberadaan orang lain yang berbeda keyakinan, serta terus menerus menyebarkan ajaran anti kekerasan.