Artikel

Kemenkes Tracing Warga Balikpapan Terdeteksi Covid-19 Varian B117

 
 | Arusbaik

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperluas tracing (pelacakan) terhadap kontak erat TKI asal Balikpapan, yang baru pulang dari Arab Saudi. Perluasan tracing dilakukan pada sejumlah penumpang yang seperjalanan dari Jakarta ke Balikpapan.

"Kami sedang lakukan tracing kontak erat dan memeriksa 14 orang. Sebanyak empat kasus Covid-19 B117 merupakan warga Balikpapan," kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, Rabu (10/3).



Menurut Kepala Dinas Kesehatan dr. Andi Sri Julianty, seperti dikutip Tempo.co, hingga saat ini Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan belum menerima hasil spesimen (darah atau cairan dari hidung dan mulut) dari tracing kontak erat.



Pasalnya, laboratorium di Balikpapan belum memiliki reagen, bahan kimia khusus yang diperlukan untuk mendeteksi varian virus tersebut. Jadi, spesimen harus dikirim ke Jakarta untuk serumnya dan baru diketahui hasilnya dalam dua minggu.

Sementara itu, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, angka kasus positif Covid-19 mengalami penurunan cukup signifikan pasca-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), terutama skala mikro yang fokus di tingkat RT.



Per 8 Maret, kasus baru di Kota Balikpapan bertambah 33 orang. Sementara untuk pasien sembuh dan selesai isolasi mandiri ada 93 orang, meninggal dunia dua orang.

"Pasca-PPKM Mikro, pekan kedua sudah tidak ada lagi zona oranye dan zona merah di seluruh RT se-Balikpapan. Jadi yang masih ada hanya zona kuning. PPKM Mikro sudah berjalan sekitar tiga mingguan, masa inkubasi 14 hari. Untuk dampak vaksin, kami belum bisa memastikan karena masih baru. Lebih memungkinkan penurunan karena berjalannya PPKM di Balikpapan," ujar dr Andi Sri Juliarty.

Cara kerja PPKM skala mikro adalah deteksi dini terhadap warga yang terkonfirmasi positif, setelah itu maka dapat ditekan penularannya. Dengan pengawasan RT dalam proses karantina dan kesadaran tracing, yang kemudian RT langsung lapor ke puskesmas dan penanganannya bisa langsung dilakukan.



Karenanya, tidak heran jika tidak ada zona oranye dan merah di Kota Balikpapan. Sementara, untuk zona kuning masih ada 551 RT dan zona hijau ada 1.133 RT.