Artikel

Kemitraan ASEAN-AS, Ini Tiga Harapan Presiden Jokowi

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Amerika Serikat menjadi salah satu mitra bagi organisasi regional Asia Tenggara yaitu ASEAN. Pada Selasa (26/10) kemarin, ASEAN-AS menggelar KTT yang ke-9 secara virtual.

Presiden Joko Widodo yang hadir dalam KTT tersebut menyampaikan tiga harapan terkait kemitraan ASEAN-AS. Harapan pertama, hubungan ASEAN-AS harus memperkuat stabilitas dan perdamaian di kawasan.

"Kita ingin melihat kawasan kita menjadi damai dan stabil. Saya yakin, tidak ada perdamaian dan stabilitas di Asia tanpa peran dari ASEAN," ujar Presiden mengutip siaran pers Biro Setpres, Rabu (27/10).

Dalam rangka menghadirkan stabilitas itu, imbuh Presiden, semua pihak harus menghormati hukum internasional, Treaty of Amity and Cooperation, serta perangkat norma dan hukum lain.

Menurut Presiden, kerja sama konkret dalam mewujudkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific secara terbuka dan inklusif menjadi sangat penting.

"ASEAN mengharapkan kiranya AS dapat menjadi salah satu mitra utama dalam mengimplementasikan empat prioritas kerjasama AIOP yaitu maritim, konektivitas, SDGs dan kerja sama perdagangan investasi," jelasnya.

Sementara harapan kedua Presiden adalah agar ASEAN-AS bisa menjadi pilar penting pemulihan ekonomi pascapandemi.

Isu rantai pasok yang tidak terdiversifikasi dengan baik, kata Presiden, telah memperparah disrupsi pada saat dunia menghadapi krisis.

Presiden menegaskan, ASEAN di masa mendatang siap menjadi bagian penting dari rantai pasok perdagangan dunia.

"Integrasi ekonomi jelas menjadi kekuatan bagi ASEAN untuk menjadi bagian rantai pasok dunia," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mendorong kerja sama pada ekonomi hijau dan berkelanjutan, termasuk di bidang transformasi teknologi dan energi.

Adapun harapan ketiga berkaitan dengan kerja sama sektor kesehatan. Presiden berharap, ke depan akan ada pembangunan ketahanan kesehatan nasional akan menjadi modal dasar ketahanan kesehatan global.

"Rantai pasok produksi obat-obatan, vaksin, alat-alat kesehatan harus didiversifikasi, termasuk ke kawasan Asia Tenggara," ucap Presiden.

Masih kata Presiden, ASEAN saat ini tengah membangun sebuah arsitektur kesehatan baru. AS diharapkan bisa menjadi salah satu mitra utama pembangunan ketahanan kesehatan ASEAN.

Tak lupa, Presiden juga mengapresiasi Amerika Serikat yang telah memberi dukungan vaksin Covid-19 kepada negara-negara ASEAN yang jumlahnya lebih dari 30 juta dosis.

"Upaya mencapai kesetaraan akses vaksin bagi semua negara akan menjadi kunci kecepatan dunia keluar dari pandemi," tandasnya.

Sebagai informasi, Indonesia saat ini adalah koordinator dari kerja sama ASEAN-AS. Presiden Joko Widodo diberi kesempatan bicara pertama untuk menyampaikan ringkasan dari Pernyataan Bersama ASEAN. (WIL)