Artikel

Kepala Daerah Diminta Kebut Vaksinasi, Mendagri: Harus Kreatif!

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengimbau kepala daerah untuk bekerja keras mengejar target vaksinasi Covid-19 yang telah ditetapkan untuk masing-masing daerah. 

Tito mengatakan, dalam mengejar target vaksinasi ini semua kepala daerah harus kreatif dalam menarik minat warga. Kreativitas bisa dilihat dari beberapa daerah yang capaian vaksinasinya sudah 100 persen. 

“Perlu ada terobosan-terobosan kreatif dalam rangka mempercepat vaksinasi,” kata Tito mengutip laman Setkab, Minggu (26/12). 

Tito lantas merinci beberapa daerah yang berhasil mencapai 100 persen vaksinasinya. Daerah-daerah itu antara lain DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Bali. 

Beberapa terobosan turut dibocorkan Tito yang bisa digunakan oleh daerah yang masih rendah capaian vaksinasinya. Terobosan itu antara lain menggunakan basis administrasi pemerintah, menggunakan gedung olahraga yang bisa menampung massa dalam jumlah besar, hingga vaksinasi door to door ke rumah warga. 

Di Bali, kata Tito vaksiansi dimulai berbasis banjar di setiap kampung. Sehingga terjadi penyebaran vaksinator di setiap banjar, kampung lebih kecil daripada desa. Nantinya, kepala banjar aktif memanggil masyarakat, siapa yang belum divaksin akan diundang ke banjar itu.

“Di sana kecepatan vaksin sangat cepat sekali. Itu juga tidak ada pengumpulan massa, sehingga tidak ada penularan juga,” tandasnya. 

Hal serupa juga dilakukan di Jakarta. Menurut Tito, vaksinasi di Jakarta berbasis rukun warga atau RW. Begitu vaksin datang akan dibagi per RW sekaligus dengan sarana prasarananya. Kecepatannya lebih tinggi lagi daripada Bali karena berbasis RW.

Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan secara mobile, seperti dengan menggunakan kendaraan, lab truck, hingga dengan berbasis kapal untuk daerah kepulauan.

Dengan menggunakan kendaraan, vaksinator dapat masuk ke kampung-kampung dan mendatangi masyarakat yang akan divaksinasi.

Menggunakan Bansos

Dalam kesempatan tersebut, Tito juga mempersilakan para kepala daerah untuk menjadikan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah sebagai salah satu cara menarik minat warga agar mau divaksin. 

"Selama itu tidak ada niat buruk mens rea (niat buruk) untuk merugikan negara, segera manfaatkan Bansos dan BTT untuk percepatan vaksinasi,” katanya. 

Bantuan yang bisa digunakan antara lain Belanja Tidak Terduga (BTT) dan Bansos lainnya. 

Kata Tito, melalui Surat Edaran per tanggal 16 Desember 2021 tentang Dukungan Percepatan Vaksinasi dan Pembayaran Tenaga Kesehatan pada APBD Tahun Anggaran 2021, memungkinkan BTT untuk dijadikan sarana mempercepat vaksinasi. 

Indonesia Lampaui Target WHO

Diberitakan sebelumnya, Capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia menjelang akhir tahun 2021 ini telah berhasil melampaui target yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, WHO telah menetapkan target bagi setiap negara harus memvaksinasi 40 persen penduduknya pada akhir tahun 2021. 

Sementara, kata Menkes, capaian vaksinasi dosis lengkap di Indonesia hingga saat ini sudah berada di angka 52,59 persen per tanggal 23 Desember 2021. 

“Artinya, kita lebih cepat dari target yang ditetapkan WHO,” kata Budi mengutip siaran pers Kementerian Kesehatan, Jumat (24/12). (wil)