Artikel

Luar Biasa, Vaksinasi Indonesia Capai 200 Juta Suntikan!

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 dalam rangka mengejar target kekebalan komunal atau heard immunity. Hasilnya, saat ini vaksinasi sudah dilakukan sebanyak lebih dari 200 juta kali suntikan.

Melansir data vaksin.kemkes.go.id per Sabtu (6/11), total suntikan vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 203.387.308 kali. Jumlah ini merupakan akumulasi dari penyuntikan vaksin dosis pertama dan dosis kedua.

Sedangkan vaksinasi dosis pertama sudah dilakukan kepada 124.707.296 orang. Jumlah ini setara dengan 59,88 persen dari total target vaksinasi yang ditetapkan pemerintah.

Dari jumlah tersebut, seanyak 78.680.012 orang di antaranya sudah menjalani vaksinasi dosis kedua. Jumlah ini setara dengan 37,78 persen dari total target vaksinasi Covid-19.

Adapun total target vaksinasi Covid-19 adalah 208.265.720 orang. Angka ini merepresentasikan 70 persen penduduk Indonesia mulai dari usia 12 tahun hingga lansia. Namun angka ini belum termasuk anak-anak usia 6-11 tahun yang baru saja ditetapkan sebagai salah satu target vaksinasi.

Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

Diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac dan vaksin buatan Bio Farma untuk diberikan kepada anak usia 6-11 tahun.

Vaksin Sinovac tersebut adalah vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac Life Science Co., Ltd China dan vaksin Covid-19 yang diproduksi PT Bio Farma.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan vaksin Covid-19 bagi anak merupakan hal yang penting terlebih dengan sudah dimulainya Pembelajaran Tata Muka (PTM).

"Jadi kita tetap harus menggulirkan vaksin Covid-19 ini penting. Untuk usia 6-17 tahun sudah bisa dilakukan sementara usia di bawah 6 tahun masih terus kami usahakan karena usia ini butuh perlakuan khusus," katanya saat menggelar jumpa pers yang disiarkan secara virtual, Senin (1/11).

Penny menjelaskan penerbitan izin ini merujuk pada hasil penilaian keamanan dan kekebalan yang ditimbulkan terhadap Covid-19. Sementara dalam hal efikasi sama dengan efikasi uji klinis sebelumnya.

“Hasil uji klinis anak-anak ini tentunya lebih pada aspek keamanan dan aspek imunogenisitasnya. Imunogenisitasnya menunjukkan persentase yang cukup tinggi, 96 persen. Aspek keamanan menunjukkan bahwa vaksin ini aman untuk anak usia 6-11 tahun,” jelasnya.

Terkait dengan waktu pelaksanaan vaksin Covid-19 untuk anak berusia 6-11 tahun, Penny menyebut hal tersebut tergantung pada pihak Kementerian Kesehatan.

“Setelah BPOM memberikan regulator persetujuan untuk digunakan, mengenai kapan pelaksanaannya ada di Kementerian Kesehatan," sebutnya. (WIL)