Artikel

Pasokan Terbatas, Pemerintah Berdiplomasi Demi Dapatkan Vaksin Covid-19

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Upaya Pemerintah Indonesia untuk mendapatkan vaksin akan terus dilakukan hingga target vaksinasi nasional tercapai. Berbagai cara dilakukan, termasuk dengan berdiplomasi.

Diplomasi terus bergerak demi membuka akses dan menjalin kerja sama dengan sejumlah negara.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan mencari vaksin Covid-19 cukup sulit karena persediaan vaksin di dunia tak sebanding dengan kebutuhan dari berbagai negara.

"Sangat tidak mudah mencari vaksin sampai saat ini. Kenapa tidak mudah? Pertama karena jumlah antara pasokan vaksin dunia dengan permintaan sangat tidak sebanding. Permintaan jauh lebih banyak dibanding ketersediaan," ujar Menlu Retno dilansir Antaranews (11/9).

Ia melanjutkan, kendala lain yang terjadi di lapangan adalah karena masih terdapat kebijakan negara-negara yang menghambat pengiriman vaksin sehingga berdampak pada kebijakan restriksi atau pembatasan ekspor.

"Akibatnya terjadi gap terhadap vaksin yang cukup besar antara negara berpenghasilan tinggi dengan negara yang berpenghasilan rendah," ungkapnya.

Terkait dengan terjadinya gap, Menlu menjelaskan dapat terlihat dari jumlah dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat dunia.

"Saat ini di seluruh dunia 5,5 miliar dosis vaksin telah di suntikan. Menunjukkan adanya gap 80 persen dari 5,5 miliar dimiliki oleh negara berpenghasilan tinggi," jelasnya.

Oleh sebab itu, ia menuturkan diplomasi Pemerintah Indonesia tidak pernah berhenti untuk terus memperoleh akses vaksin agar kebutuhan vaksin di tanah air dapat tercukupi.

"Siang malam 24 jam pemerintah terus berupaya untuk mendapatkan akses terhadap vaksin guna memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia dan selama hampir 18 bulan ini mesin diplomasi kita terus bergerak," tuturnya.

Hingga saat ini Indonesia telah menerima 227.411.510 dosis vaksin. Pemberian ini baik diperoleh melalui jalur komersial, jalur dukungan dari Covax Facility maupun dari negara-negara sahabat.

Meski demikian, Menlu berujar, pemerintah bersyukur vaksinasi di Indonesia telah melampaui target WHO. Pasalnya, saat ini 34 persen populasi telah memperoleh vaksin dosis pertama dan 20 persen populasi telah mendapatkan suntikan dosis kedua.

Indonesia duduk di urutan keempat negara terbesar di Asia untuk jumlah dosis yang disuntikkan ke warga negaranya setelah Tiongkok, India, dan Jepang.

Sebagai informasi, hingga saat ini Indonesia telah menerima 227.411.510 dosis vaksin. Ada enam jenis vaksin Covid-19 yang digunakan Pemerintah Indonesia dan telah memperoleh izin penggunaannya dari WHO. Enam jenis vaksin ini yakni, Sinovac, Astra Zaneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm dan Janssen. (DIN)