Artikel

Perangi Covid-19, Satgas Bakal Optimalkan PPKM Mikro

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan akan fokus melakukan pembenahan pada implementasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro) dalam menangani pandemi.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Covid-19, Ganip Warsito. Menurutnya, pihaknya akan serius melakukan pembenahan manajemen di lapangan.

“Fokus pada pembenahan perbaikan manajemen di lapangan, yang saya maksud di sini adalah mulai dari hulu sampai dengan hilirnya. Kita akan benahi manajemen yang ada di PPKM Mikro, khususnya terkait dengan fungsi dari posko PPKM Mikro,” kata Ganip dikutip dari Liputan6, Rabu (9/6).

Lonjakan kasus di sejumlah daerah seperti di Kudus dan Bangkalan dinilai sebagai akibat dari lemahnya manajemen lapangan di tingkat PPKM Mikro. Karena itu, Satgas akan fokus mengoptimalkan fungsi posko PPKM Mikro lewat empat aspek yakni pencegahan, penindakan atau penanganan, pembinaan, dan dukungan.

“Oleh karenanya, posko atau fungsi posko PPKM Mikro ini akan terus kita berdayakan, kita optimalkan, paling tidak untuk melakukan tugasnya memonitor dan mengevaluasi data kasus daerah dan menyusun strategi penanganannya,” jelasnya.

Parameter penanganan Covid-19, kata Ketua Satgas sangat penting untuk diperhatikan dan terus dipantau. Di antaranya tingkat kasus aktif, kesembuhan, kematian, dan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) serta mobilitas penduduk.

Dia juga meminta pemerintah daerah serta Satgas Covid-19 daerah untuk memastikan dan terus mengevaluasi ketersediaan tempat tidur perawatan, tenaga kesehatan hingga tempat isolasi mandiri untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Satgas Covid-19, dijelaskannya, akan terus meningkatkan upaya pemeriksaan (testing), penelusuran (tracing), serta penegakan disiplin protokol kesehatan.

“Betul-betul harus bisa dimonitor dan dievaluasi. Saya selaku Ketua Satgas Covid-19 akan fokus di lapangan, di mana daerah yang BOR-nya nanti akan meningkat dan memiliki spesifikasi khusus kita akan intervensi berkoordinasi dengan kementerian terkait, TNI-Polri, dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Strategi lain yang akan dilakukan adalah kembali mengefektifkan lagi kolaborasi dengan tokoh masyarakat, dan tokoh adat. Menurutnya ketokohan seseorang bisa menjadi penentu dalam melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap disiplin protokol kesehatan. (CHE)