Artikel

Pesan Presiden, Dirut BUMN Harus Profesional

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Direktur Utama atau pimpinan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus meningkatkan profesionalisme dalam memimpin perusahaan pelat merah masing-masing.

Presiden Joko Widodo mengatakan, para pimpinan perusahaan BUMN merupakan sosok yang terpilih. Mereka diharapkan bisa membawa perusahaan yang dipimpinnya bersaing baik secara nasional maupun internasional.

“Ini perlu saya sampaikan, dan sebetulnya dulu sudah saya sampaikan, karena yang ingin kita bangun adalah profesionalisme,” ujar Presiden saat memberi arahan kepada para Dirut BUMN sebagaimana dikutip dari siaran pers Biro Setpres, Sabtu (16/10).

Selain profesional, dirut BUMN juga perlu membangun kultur kerja yang simpel dan sederhana. Presiden tidak ingin alur kerja birokrasi diterapkan di BUMN.

Dalam hal ini Presiden mencontohkan soal perizinan pembangkit listrik. Pada masalah ini, terdapat 259 naskah perizinan dengan isi sama tapi namanya berbeda.

Akibatnya, proses perizinan ini menjadi molor sampai 3-7 tahun. Presiden mengaku pernah menerima laporan molornya perizinan yang mencapai 7 tahun.

“Nah, seperti ini yang harus dipangkas, enggak boleh misalnya di PLN sampai bertele-tele itu. Enggak bisa lagi,” tegas Presiden.

Dengan simplifikasi prosedur diharapkan berpengaruh positif pada laju investasi di Indonesia. Presiden mengatakan, proses yang berbelit-belit akan menghambat investasi itu.

"Sudah di kementeriannya berbelit-belit, di daerahnya berbelit-belit, masuk ke BUMN-nya berbelit-belit lagi. Lari semua,” tambahnya.

Menurut Presiden, BUMN di Indonesia sudah mulai melakukan penggabungan, konsolidasi maupun reorganisasi. Saat ini, jumlah perusahaan BUMN di Indonesia berjumlah 41 dari sebelumnya 108 perusahaan.

“Ini sebuah fondasi yang sangat baik, kemudian diklasterkan, itu juga baik,” pungkasnya. (WIL)