Artikel

PPKM Darurat, Program Bansos dan Diskon Listrik Berlanjut

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Untuk memberikan rasa tenang bagi masyarakat selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program jaminan kesejahteraan dalam bentuk bantuan sosial tunai (BST).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 6,1 triliun yang akan digunakan untuk BST bagi total 10 juta keluarga. Menurutnya, BST ini akan diperpanjang hingga dua bulan ke depan.

“BST diperpanjang 2 bulan terutama untuk meringankan masyarakat terdampak dalam pelaksanaan PPKM darurat,” kata Sri Mulyani saat jumpa pers virtual, Jumat (2/7).

Sri Mulyani menambahkan, 10 juta keluarga yang akan menerima BST ini berbeda dengan bantuan sebelumnya yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) atau kartu sembako. Artinya 10 juta keluarga ini merupakan penerima baru dari program BST.

Selain itu, penerima BST juga harus memenuhi syarat lain seperti memiliki nomor induk kependudukan (NIK), kartu keluarga (KK), dan nomor telepon aktif yang bisa dihubungi.

"Untuk perpanjangan 2 bulan ini kita harapkan akan dibayar pada bulan Juli dan Agustus. Targetnya 10 juta KPN di 34 provinsi," kata dia.

Bantuan sosial tunai selama ini sudah diberikan kepada 9,6 juta kelompok penerima manfaat atau KPM dengan anggaran Rp 11,94 triliun, yaitu penyaluran Januari-April dilakukan setiap bulan dengan Rp 300 ribu per kelompok penerima per bulan.

Selain memperpanjang program BST, pemerintah juga akan memperpangjang program diskon tarif listrik selama penerapan PPKM darurat. Menurut Sri Mulyani, diskon ini akan diberikan hingga bulan September 2021 mendatang.

"Dengan adanya PPKM ini, akan memperpanjang diskon 50 persen untuk 450 VA dan 25 persen untuk 900 VA sampai dengan kuartal ketiga, atau jadi sembilan bulan sampai dengan September," katanya.

Diketahui, pemerintah menerapkan PPKM darurat untuk wilayah Jawa dan Bali mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Kebijakan ini ditempuh dalam rangka menekan laju penyebaran Covid-19 yang hampir tak terkendali dalam beberapa waktu terakhir. (WIL)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: