Artikel

PPKM Mikro Efektif Tekan Penyebaran Covid-19

 
 | Arusbaik

Arusbaik.id - Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro sejak 9 Maret hingga 22 Maret 2021. Selain diperpanjang, PPKM skala mikro juga akan diperluas ke luar Jawa-Bali. Tiga provinsi baru yang akan menerapkan PPKM skala mikro adalah Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Perpanjangan PPKM mikro ini tertuang dalam instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2021, sekaligus dalam upaya mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan. 

Demi mendukung kebijakan ini, Kementerian Kesehatan akan menambah jumlah kit antigen untuk keperluan testing di daerah. Proses 3T (Testing, Tracing, Treatment) akan tetap menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam PPKM Mikro ini. Karena itu, ketersediaan antigen di daerah menjadi sangat krusial. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan mengintensifkan penggunaan tes antigen dalam akselerasi penanganan Covid-19 pada PPKM skala mikro. 

“Ada beberapa strategi utama yang disiapkan, di antaranya adalah meningkatkan uji tes menggunakan rapid antigen, pelacakan, hingga proses isolasi. Testing, tracing dan isolasi masing masing sudah ada guidance yang kita lakukan, yaitu testing minimal 1 per 1.000 penduduk per minggu,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers virtual perpanjangan PPKM mikro di Jakarta, Senin (8/3). 

Menkes juga menjalankan strategi peningkatkan pelacakan sesuai standar  WHO dalam melakukan 15 hingga 30 kontak erat dalam tempo 72 jam. Pemerintah juga sudah melakukan pelatihan pada Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebanyak 22.300 orang dan 14 ribu orang Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Provinsi yang akan menerapkan PPKM. “Kita sudah memutuskan untuk menggunakan Babinsa dan Bhabinkamtibmas di bawah koordinasi puskesmas agar bisa mengejar target ini,” kata Budi.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, keberhasilan PPKM mikro sebenarnya sudah banyak. "Setelah pemberlakuan PPKM mikro ini, dampaknya sudah sangat positif sekali. Kasus aktif harian kita menurun, angka sembuh juga sangat banyak. Bed Occupancy Rate di rumah sakit juga rata-rata sudah di bawah 50 persen. Ini adalah keberhasilan dan fakta yang tidak bisa dipungkiri," pungkas Doni.