Artikel

PPKM Sukses, WHO Soroti Positivity Rate Indonesia Turun Drastis

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id – Penanganan kasus Covid-19 di Indonesia terus membaik. Hal ini dapat terlihat dari turunnya kasus terkonfirmasi positif harian yang kini sudah berada di sekitar angka 5.000 kasus per hari.

Saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimis kasus Covid-19 di Indonesia akan turun lagi di bawah 5.000 kasus per harinya.

Dengan pencapaian ini, Menkes mengungkapkan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sudah berada di Level 1 menurut standar World Health Organization (WHO). Sedangkan untuk rawat inap dan kematian berada di level 2.

"Kasus konfirmasi ke level 1 paling baik 20 kasus per 100 ribu per pekan. Rawat inap dan kematian masuk ke level 2, insya Allah bisa turun ke level 1," ungkapnya dalam rapat yang disiarkan secara virtual.

Terkait angka rawat inap dan kematian, Menkes mengatakan, saat ini untuk rawat inap berada di bawah 20 ribu. Sedangkan angka kematian harian ada di angka 270 dengan rata-rata 460an.

“Ini sudah jauh dibandingkan dengan angka yang hampir mencapai angka 2.000 (kasus kematian) di masa-masa puncaknya," ucapnya.

Atas turunnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang signifikan, mengutip detik.com, WHO dalam laporan minggguannya yang rilis pada 8 September lalu, mengungkap angka positivity rate Covid-19 di Indonesia sedikit lagi menyentuh batas aman 5 persen.

Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.

"Sejak catatan mingguan 30 Agustus hingga 5 September, angka positivity rate menurun menjadi 6,6 persen, dari pekan sebelumnya 12,1 persen," ungkap WHO dalam laporan tersebut.

Hal ini tentu merupakan kabar yang baik. Artinya, penularan Covid-19 di Indonesia sudah jauh lebih baik dan sudah melewati masa puncak di pertengahan bulan Juni hingga Agustus yang menyentuh 30 persen.

Lebih lanjut, WHO mengungkap, seluruh provinsi di Indonesia sudah mencapai minimal target testing 1 per 1.000 populasi sepekan, di 5 September. Kendati demikian, ada lima wilayah di Indonesia yang kasus kematiannya masih cukup tinggi, yakni Bali, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Yogyakarta dan Kalimantan Timur.

Turunnya kasus Covid-19 di Indonesia yang cukup signifikat tidak terlepas dari upaya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) betingkat yang dilakukan pemerintah. Dievaluasi setiap minggunya, kebijakan PPKM masih terus dilanjutkan hingga kasus Covid-19 benar-benar terkendali.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan terus memberlakukan PPKM Level 4, 3, dan 2 di seluruh wilayah Jawa Bali dan melakukan evaluasi setiap satu minggu.

“Pemerintah menegaskan akan terus memberlakukan PPKM Level ini dan melakukan evaluasi tiap satu minggu untuk menekan angka kasus konfirmasi dan tidak mengulang kejadian yang sama di kemudian hari,” tegas Menko Luhut.

Untuk diketahui, dalam periode PPKM 7-13 September, kasus positif Covid-19 secara nasional berkurang 93,3 persen. Untuk Pulau Jawa dan Bali turun hingga 96 persen dari kenaikan kasus tertinggi pada 15 Juli.

Pada periode PPKM 14-20 September, terdapat 11 kabupaten/kota dari tujuh provinsi di Jawa dan Bali yang berada di Level 4. Sebanyak 74 kabupaten/kota berada di Level 3 serta 43 kabupaten/kota lainnya berada di Level 2. (DIN)