Artikel

Presiden Beri 5.000 Paket Sembako untuk Korban Banjir Sintang

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo memberikan total 5.000 paket sembako kepada warga masyarakat yang menjadi korban banjir di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.

Bantuan berupa ribuan paket sembako itu diserahkan Presiden kepada masyarakat melalui Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. Menurutnya, banjir ini tidak hanya melanda Sintang, tapi juga wilayah lain di sekitarnya.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Presiden yang telah memberikan bantuan khusus untuk masyarakat yang menjadi korban banjir di Sintang sebanyak 5 ribu paket," kata Sutarmidji mengutip Antaranews, Jumat (19/11).

Mengingat banjir juga melanda wilayah lain, Sutarmidji berharap juga akan ada bantuan kepada masyarakat yang jadi korban banjir di wilayah lain itu seperti Kapuas Hulu, Sekadau, Sanggau dan Melawi.

Meski demikian, Sutarmidji memastikan pihaknya telah mendirikan dapur umum di wilayah-wilayah tersebur. Selain itu juga ada bantuan yang akan didistribusikan sebanyak 6 sampai 10 truk.

Lebih jauh, Sutarmidji meminta kepala daerah yang dilanda banjir agar bisa menetapkan status darurat bencana. Hal itu dimaksudkan agar cadangan pangan masing-masing daerah yang mencapai 100 ton beras bisa dicairkan.

"Minimal masyarakat memiliki beras dulu, baru kita bicara dengan kebutuhan lain," tandasnya.

Komitmen Presiden Atasi Banjir Sintang

Sebelumnya Presiden Jokowi juga sudah menyampaikan komitmennya untuk mengatasi banjir Sintang ini.

Upaya yang akan dilakukan adalah memperbaiki daerah tangkapan hujan atau catchment area yang rusak hingga menyebabkan Sungai Kapuas meluber.

Orang nomor satu di Indonesia ini menyebut banjir di Sintang terjadi akibat kerusakan pada daerah tangkapan hujan dimana catchment area ini sudah berusia sangat tua.

"Itu kan memang karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun," kata Presiden usai peresmian Jalan Tol Serang-Panimbang seksi 1 dikutip laman resmi setkab.

Oleh sebab itu, Presiden menjelaskan yang harus dilakukan adalah menghentikannya karena permasalahan utama ada di catchment area.

"Harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ sehingga Kapuas itu meluber karena daerah tangkapan hujannya rusak, itu yang lagi ingin kita perbaiki,” jelasnya.

Sebagai solusi untuk memperbaiki daerah tangkapan hujan tersebut, pemerintah akan membangun persemaian atau nursery yang diiringi dengan penghijauan. (WIL)