Artikel

Presiden Jokowi Luncurkan Program Literasi Digital Nasional

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (20/5) secara virtual meluncurkan Program Literasi Digital Nasional. Program tersebut dibuat untuk mendorong jumlah anak bangsa yang cakap menggunakan teknologi digital.

“Dengan mengucap Bismilah hirohman nirohim saya luncurkan program Literasi Digital Nasional hari ini,” kata Presiden Jokowi dalam pembukaan Program Literasi Digital Nasional secara virtual, Kamis (20/5).

Presiden mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam program ini supaya bisa mengoptimalkan penggunaan internet secara produktif dan efektif. Terutama dalam hal mengurangi konten negatif dan mengisinya dengan konten kreatif.

“Kewajiban kita bersama terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten- konten positif. Banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif. Untuk itu, kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, yang menyerukan perdamaian,” kata Presiden.

Selain memerangi konten negatif di ruang digital, kehadiran program yang dihelat di 514 kabupaten dan kota di Indonesia itu juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dalam hal ini, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terus bertumbuh jumlahnya setiap waktu dengan pemanfaatan ruang digital.

Dalam acara tersebut juga disampaikan apresiasi kepada 110 lembaga dan komunitas yang membantu program multiyears di bawah arahan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

“Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar. Mendorong inisiatif lain dan melakukan kerja- kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” tuturnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Ia menyampaikan, gerakan literasi nasional yang digagas Kemenkominfo itu diharapkan bisa menciptakan pelajar Indonesia yang cakap di bidang digital. Namun, kecakapan digitalnya tidak hanya sebatas cara menggunakan teknologi tetapi juga dari akhlak dalam memanfaatkan ruang digital.

“Kami menyambut baik modul literasi digital yang diterbitkan Kemenkominfo yang mencakup 4 dasar literasi digital, antara lain keamanan digital, keterampilan digital, etika digital, dan budaya digital. Empat pilar utama tersebut akan mendorong ekosistem pembelajaran yang berbasis teknologi dan menghasilkan talenta- talenta digital unggul di Indonesia,” kata Nadiem.

Menteri Komunikasi Johnny G. Plate menyampaikan, Program Literasi Nasional itu nantinya akan berpegang pada 4 pilar Literasi Digital yaitu digital ethics, digital safety, digital skills, dan digital culture.

Empat pilar itu pun terdapat Modul Literasi Digital bagi publik yang diluncurkan secara resmi pada April 2021.

Plate mengatakan, setidaknya akan ada 50 juta penduduk Indonesia yang bakal terliterasi dengan Program Literasi Digital Nasional untuk menjadikan masyarakat semakin cakap digital pada 2024.

“Hal ini diharapkan dapat meningkat di periode Pemerintahan berikutnya mencapai 100 juta masyarakat yang cakap digital,” ujar Johnny.

Targetnya, setiap tahun, mulai 2021 ini, ada 12,4 juta penduduk yang tersebar di 34 provinsi menjalani program yang melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Selain literasi digital dasar untuk pemahaman awam, Kemenkominfo juga menyediakan pengembangan untuk tingkat menengah dan lanjutan bagi talenta digital di Indonesia.

Salah satunya adalah beasiswa Digital Talent Scholarship (DTS). Beasiswa ini untuk mendukung generasi muda dapat mengoptimalkan pendidikan di bidang-bidang teknologi, seperti pemanfaat big data, kecerdasan buatan (AI), machine learning, cloud computing, cyber security, hingga pemanfaatan teknologi lainnya yang diharapkan mampu digunakan untuk kemajuan Indonesia.

Untuk tingkat lanjut, Kemenkominfo menghadirkan Digital Learning Academy (DLA). Program ini dikhususkan untuk para pendiri perusahaan rintisan, kepala dinas Kemenkominfo di seluruh Indonesia, hingga para pemimpin sektor digital lainnya sebagai wadah untuk memahami kecakapan digital lebih mendetail.

Sebagai informasi tambahan, Program Literasi Digital Nasional sudah disiapkan Kemenkominfo sejak 2017. Kerja bersama itu membuahkan pengakuan serta penghargaan tertinggi dari International Telecommunication Union (ITU) dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan Relawan TIK Indonesia berhasil menyabet predikat Winner dan Championship dalam World Summit on the Information Society Prizes (WSIS) 2020 bersaing dengan 72 peserta dari negara lainnya.

Kehadiran Program Literasi Nasional diharapkan selain memberikan kemampuan dari segi fisik memahami teknologi di era digital, masyarakat Indonesia juga dapat memiliki kemampuan dari sisi softskill sehingga dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal dan bernilai positif. (ACD)