Artikel

Presiden Jokowi Minta Polri Usut Terorisme Sampai ke Akar

 
 | Arusbaik

Dua aksi teroris yang terjadi dalam waktu berdekatan baru-baru ini membuat geram masyarakat. Belum usai pembicaraan tentang bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar (28/3), muncul aksi penyerangan Mabes Polri (31/03). Menghadapi dua serangan tersebut, Presiden Joko Widodo langsung memerintahkan pengusutan tuntas dan peningkatan kewaspadaan.

“Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas, membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya. Saya juga memerintahkan Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk meningkatkan kewaspadaan,” tegasnya di hari yang sama usai serangan bom Makassar.

Mengomentari dua aksi teror yang berdekatan itu, Ahmad Sahroni menyebutkan bahwa serangan tersebut menjadi simbol tantangan terbuka. “Jelas itu simbol tantangan terbuka teroris untuk NKRI,” katanya Wakil Ketua Komisi III DPR itu. Sahroni menyebut tantangan dilakukan dengan menyerang langsung ke pusat kepolisian, Mabes Polri. “Segera basmi hingga sel-sel terkecil. Rakyat Indonesia mendukung Polri membasmi teroris,” tegasnya. 

Ketua Komisi III DPR Herman Hery juga mengomentari aksi teror tersebut. “Ini melukai kemanusiaan. Saya mendesak Polri untuk mengusut tuntas jaringan terorisme di Indonesia," ujarnya seperti dikutip Media Indonesia, Rabu (31/3).

Terkait kasus di Mabes Polri, Herman mengapresiasi tindakan polisi, dan menilai aparat keamanan telah melakukan tindakan terukur. Namun, dia menyarankan agar fungsi intelijen ditingkatkan agar bisa mencegah atau mendeteksi kemungkinan terjadi hal serupa.

Sejak Januari hingga Maret 2021, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri seperti diberitakan di laman portal berita resmi Polri, berhasil menangkap 94 terduga teroris di sejumlah wilayah di Indonesia.