Artikel

Presiden Minta Hentikan Polemik Vaksin Nusantara

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Jokowi meminta seluruh pihak yang berdebat terkait vaksin Nusantara agar menghentikan segala polemik dan kegaduhan.

Menurut Presiden, harusnya pembicaraan tentang vaksin Nusantara ada pada ranah ilmiah, dan bukan pada ranah politik atau yang lainnya. Presiden juga heran lantaran yang sering bersuara dalam hal ini justru orang-orang yang tidak kompeten di bidangnya.

“Kok ramai sih? Politikus ngurusin, lawyer ngurusin, sudahlah. Ini kan harusnya masuk perdebatan ilmiah, disesuaikan dengan mekanisme ilmiah,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari laman Kompas.com, Rabu(21/4).

Jokowi menegaskan pemerintah selalu siap dukung siapa saja yang melakukan riset, pengembangan dan penelitian untuk menghentikan pandemi Covid-19.

Salah satu riset yang sedang dilakukan adalah Vaksin Merah Putih yang pengembangannya dilakukan oleh enam lembaga di Indonesia.

“Saya dukung semua riset. Ini kan penelitian. Siapa pun silahkan untuk membuat vaksin sendiri, tetapi progres yang saat ini kelihatan adalah salah satunya vaksin Merah Putih, meskipun mungkin baru 2022 selesai,” jelas Kepala Negara.

Lebih jauh, Jokowi berharap seluruh elemen masyarakat Indonesia bersatu mengakhiri pandemi Covid-19.

Sebelumnya, BPOM tidak mengijinkan vaksin Nusantara melanjutkan ke tahap uji klinis Fase II karena ditemukan kejadian tak diinginkan (KTD) pada relawan uji klinis Fase I. Sebanyak 71,4% relawan dalam uji klinis Fase I vaksin Nusantara mengalami KTD kategori 2 dan 3.

Berikut adalah KTD yang dialami oleh para relawan uji klinis vaksin Nusantara:

Kejadian tidak diinginkan kategori 3:

6 subjek mengalami hipernatremi

2 subjek mengalami peningkatan Blood Urea Nitrogen (BUN)

3 subjek mengalami peningkatan kolesterol

Kejadian tidak diinginkan kategori 1 dan 2:

- Nyeri lokal

- Nyeri otot

- Nyeri sendi

- Nyeri kepala

- Penebalan

- Kemerahan

- Gatal

- Petechiae (ruam)

- Lemas

- Mual

- Demam

- Batuk

- Pilek dan gatal. (CHE)