Artikel

Presiden: Penguatan Kerja Sama BIMP-EAGA Kunci Pulihnya Ekonomi

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Memperkuat kerja sama antara Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) bisa menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-14 BIMP-EAGA secara virtual pada Kamis (28/10).

Diketahui, dalam forum ini Indonesia saat ini adalah ketua KTT BIMP-EAGA dan Presiden Joko Widodo sebagai Ketua pertemuan.

"Upaya memperkuat kerja sama menjadi kunci agar kita dapat keluar dari pandemi ini dan mulai memulihkan ekonomi,” kata Presiden mengutip siaran pers Biro Setpres, Kamis.

Presiden menerangkan, BIMP-EAGA telah menghasilkan kerja sama konkret antar wilayah di bagian timur Asia sejak dibentuk pada tahun 1994.

Selain itu, BIMP-EAGA juga berkontribusi dalam membangun perekonomian subkawasan melalui peningkatan daya saing konektivitas serta perdagangan pariwisata dan investasi.

Hanya saja, lanjut Presiden, upaya yang dilakukan untuk BIMP-EAGA mendapat ringtangan yang cukup besar dengan adanya pandemi Covid-19.

Salah satu rintangan itu adalah hilangnya waktu dua tahun untuk mencapai berbagai target yang tercermin dalam BIMP-EAGA 2021.

"Seperti menciptakan wilayah yang tangguh, inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing dengan prioritas di bidang industri hijau, pertanian, dan pariwisata," tandas Presiden.

Seiring berjalannya waktu, Presiden menyebut tanda-tanda pemulihan ekonomi negara berkembang di Asia dan Asia Tenggara mulai tampak.

Terkait hal ini, Presiden turut menyampaikan temuan Asia Development Bank (ADP) yang menyebut perekonomian negara berkembang di Asia mencapai 7,1 persen pada tahun 2021, dan Asia Tenggara tumbuh 3,1 persen.

“Kita perlu pastikan bahwa proyeksi pertumbuhan tersebut akan tercapai,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan harapan para pemimpin bisa bertukar pandangan untuk mencapai visi BIMP-EAGA 2025 pada pertemuan kali ini.

Penguatan kerja sama yang konkret, kata Presiden, dapat membantu pemulihan ekonomi yang selama dua tahun terakhir tertinggal.

"Saya berharap pagi ini kita dapat bertukar pandangan untuk mencapai visi BIMP-EAGA 2025 tersebut melalui inovasi, kerja sama yang lebih efektif, efisien, dan produktif, serta saling menguntungkan," tandas Presiden.

Turut mendampingi Presiden pada konferensi tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. (WIL)