Artikel

Ristek Gabung Dikbud, BRIN Jadi Bintang

 
 | Arusbaik

Di zaman serba digital sekarang ini, peran riset, teknologi, dan inovasi sangat besar. Tidak heran jika Presiden Joko Widodo pada 2019 membentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dikepalai Menteri Riset dan Teknologi.

Penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang disetujui DPR RI, Jumat (9/4), secara tidak langsung akan memperkuat peran dan tugas BRIN.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno, mengatakan BRIN akan menjadi badan yang memayungi seluruh kegiatan riset dan inovasi di Indonesia. Itu berarti fungsi BRIN akan lebih fokus dan berperan penting mengkoordinir seluruh kegiatan riset dan inovasi di berbagai kementerian dan lembaga yang selama ini terkesan berjalan sendiri-sendiri.

“BRIN akan memayungi lembaga-lembaga riset seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),” tutur Eddy seperti dikutip Kompas, Jumat (9/4).

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memiliki pandangan yang sama. Dia berpendapat, penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud akan membuat posisi BRIN lebih kuat dan fokus. BRIN, kata Hasto, akan memegang peran penting untuk mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hasto mengapresiasi keputusan DPR untuk menyepakati peleburan Kemenristek ke Kemendikbud seperti yang diusulkan Presiden Jokowi. “Itu membuktikan kedua belah pihak memahami betapa pentingnya Badan Riset dan Inovasi Nasional yang berada langsung di bawah Presiden,” katanya.

Penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud belum lama ini disetujui DPR RI melalui rapat paripurna penutupan masa sidang IV tahun 2020-2021 yang digelar Jumat (9/4).