Artikel

Sesuai Arahan Presiden, Polisi Tangkap 49 Pelaku Pungli di Tanjung Priok

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Polda Metro Jaya bergerak cepat dalam memberantas premanisme dan pungutan liar (pungli) di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pemberantasan pungli ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo menanggapi keluhan sejumlah sopir kontainer yang mengaku sering dipalak di sejumlah depo di Tanjung Priok.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menerangkan, saat ini sudah ada 49 orang pelaku pungli yang berhasil diamankan oleh jajaran dari Polres Jakarta Utara dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

"Yang kami amankan ada 49 orang. Dari Polres Jakut mengamankan 42 orang, dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok 7 orang," kata Yusri mengutip Kompas.com, Senin (14/6).

Yusri menjelaskan, puluhan pelaku pungli ini ditangkap dari beberapa titik di sepanjang jalan menuju pelabuhan. Mereka memiliki tugas dan peran masing-masing yang intinya memalak para sopir kontainer yang melintas.

"Saya ambil contoh ada lima pos ya. Di pos 1, Fortune saja di pintu masuk security harus bayar Rp 2.000. Kemudian pos 2 masuk, biayanya masuk lagi Rp 2.000. Masuk ke pos 3, itu harus bayar Rp 2.000-5.000. Ini saya ambil kecilnya karena kalau siang itu beda dengan malam. Pengawasan siang lebih ketat," ujar Yusri.

Lebih lanjut, Yusri juga menyebut pihaknya membentuk tim untuk mengusut tuntas para pelaku pungli ini. Bahkan kata dia, jumlah pelaku yang ditangkap bisa terus bertambah.

Sebelumnya belasan sopir kontainer mengeluhkan soal pungutan liar (pungli) dan premanisme saat melakukan bongkat muat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mendengar keluhan ini, Presiden segera menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas aksi premanisme tersebut

"Pagi hari ini saya senang bisa bertemu dengan Bapak-Bapak semuanya. Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial, terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat," kata Presiden dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (10/6).

Kepala Negara sengaja menyempatkan diri bertemu para sopir kontainer untuk mendengar langsung keluhan yang mereka alami, terutama soal pungutan liar (pungli). Presiden berpandangan bahwa seharusnya para sopir kontainer merasa nyaman saat bekerja, terutama di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19.

"Driver mestinya merasa nyaman semuanya. Jangan sampai ada yang mengeluh karena banyaknya pungutan. Itu yang mau saya kejar, kalau ada. Silakan," ungkapnya. (WIL)

Saksikan video pilihan di bawah ini :