Artikel

Smelter Nikel di Konawe Diresmikan, Nilai Tambah Bakal Meningkat

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo meresmikan smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Peresmian dilakukan pada Senin (27/12) kemarin.

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengapresiasi pembangunan smelter nikel yang memiliki kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun tersebut. Pasalnya, smelter ini diyakini dapat mendongkrak nilai tambah dari nikel tersebut.

“Ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel, ini nilai tambahnya meningkat 14 kali,” ujar Presiden mengutip siaran pers Biro Setpres, Selasa (28/12).

Diketahui, Presiden secara konsisten mendorong penghentian ekspor nikel dalam bentuk mentah atau raw material. Sebaliknya, Presiden mendorong hilirisasi industri, sehingga hanya mengekspor barang jadi saja.

Menurut Presiden, hilirisasi adalah keniscayaan. Sehingga Indonesia harus mendirikan industri yang bisa mendukung hilirisasi tersebut, salah satunya smelter nikel ini. 

Disebutkan, tahun ini diperkirakan ekspor stainless Indonesia akan meningkat menjadi kurang lebih USD20,8 miliar. Presiden memandang, angka tersebut merupakan lompatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan apabila hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah.

"Biasanya kalau kita ekspor bahan mentah hanya satu atau dua miliar (USD). Ini sebuah lompatan yang sangat besar sekali," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga meminta pemerintah daerah untuk menjaga iklim investasi agar kondusif sehingga nilai tambah dari industri tersebut akan muncul.

Menurut Presiden, nilai tambah tersebut bisa berupa lapangan pekerjaan, pendapatan bagi negara berupa pajak, hingga devisa yang tidak sedikit.

Kepala Negara juga meminta agar pemerintah daerah bisa memberikan rasa aman kepada para investor untuk menjalankan aktivitas usahanya sehingga bisa meningkatkan nilai investasi di masa-masa yang akan datang. 

"Kita harapkan rakyat yang berada di sekitar industri ini merasakan manfaatnya, baik yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan dan juga peluang-peluang usaha baru bagi usaha kecil, usaha menengah, dan yang lain-lainnya sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi, maupun di kabupaten di mana industri ini berada," tandasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Kemudian Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi, dan Direktur Utama PT GNI Wisma Bharuna. (wil)