Artikel

Stok Surplus, Indonesia Bakal Cegat Impor Ayam Brasil

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Indonesia terancam kedatangan impor ayam Brasil meski stok dalam negeri sudah sangat mencukupi. Hal ini terjadi setelah Brasil memenangkan gugatan terhadap Indonesia terkait pembukaan impor daging ayam potong dalam sengketa di Badan Perdagangan Dunia (WTO).

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Perekonomian, Musdalifah Machmud, mengatakan ancaman impor ayam Brasil jadi salah satu perhatian utama yang harus ditangani. Hingga saat ini pemerintah terus berupaya menjegal masuknya ayam Brasil dengan mengupayakan banding di WTO.

“Kita terus rapat dan konsultasi dengan WTO untuk mengatasi sengketa untuk menjegal ayam Brasil jangan masuk ke Indonesia,” kata Musdalifah seperti dikutip dari Republika, Jumat (23/4).

Menurutnya, saat ini produksi ayam dalam negeri sangat mencukupi bahkan sudah mencapai swasembada dalam waktu beberapa tahun terakhir. Jika impor terjadi, itu bisa mengganggu stabilitas industri perunggasan dalam negeri karena terjadi persaingan dalam memperebutkan pasar.

Sementara, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Nasrullah mengatakan Indonesia sudah mengalami swasembada ayam dan telur.

“Secara prinsip Indonesia sudah swasembada untuk ayam dan telur. Dua komoditas ini termasuk salah satu bahan pangan pokok dan termasuk sumber protein yang murah,” Kata Nasrullah, mengutip Kontan.

Nasrullah menjelaskan ketersediaan daging ayam ras pada April sebanyak 336.311 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa. Ini pun berpotensi surplus sebesar 69.775 ton.

Sementara bulan Mei, untuk memenuhi kebutuhan sebesar 288.237 ton, potensi ketersediaan daging ayam ras sebanyak 341.359 ton. Sehingga ada potensi surplus sebanyak 53.122 ton.

Meskipun upaya penjegalan masuknya impor daging ayam Brasil tengah dilakukan, efisiensi produksi dalam negeri harus terus dilakukan seperti pembaruan sistem peternakan yang hemat biaya produksi tapi menghasilkan produksi yang besar.

Selain itu, penting untuk mengedukasi masyarakat agar mau mengonsumsi daging beku agar surplus ayam bisa terserap oleh pasar. (CHE)