Artikel

Sudah Ada Vaksin, Bukan Berarti Prokes Ditinggalin

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Program vaksinasi Covid-19 yang digulirkan pemerintah bukan berarti membuat masyarakat bisa lengah dan lalai menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.

Prokes masih sangat penting ditaati mengingat vaksinasi belum menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tetap mematuhi prokes meski sudah ada vaksin penting untuk menghindarkan gelombang lonjakan Covid-19. Ia mengingatkan, jangan sampai lalai menerapkan prokes membuat Indonesia seperti India yang mengalami lonjakan signifikan kasus Covid-19.

Menurut Menkes Budi, ada dua alasan India mengalami lonjakan Covid-19. Pertama karena adanya varian baru virus Corona. Kedua masyarakat meninggalkan prokes karena merasa kasus aktif sudah menurun, dan program vaksinasi sudah digencarkan pemerintah.

"Mereka lupa, kurang waspada, mereka memgendurkan protokol kesehatan," ujar Menkes Budi dalam jumpa pers yang dikutip dari laman Setkab, Selasa (20/4).

Di India, sikap terlena terhadap prokes itu berujung lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi. Dilansir dari Reuters, pada Rabu (14/4), lonjakan kasus yang tinggi itu membuat Mumbai memberlakukan lockdown untuk malam hati.

Pada tanggal yang sama, tercatat penambahan kasus Covid-19 baru sebesar 184.372 kasus, sehingga membuat total infeksi di India menjadi 13,9 juta. Kasus kematian juga parah. The Spectator Index mencatat, pada Senin (19/4) kemarin ada 1.747 orang meninggal, dan merupakan kasus kematian harian paling tinggi sejauh ini.

Selain lalai prokes, acara-acara seperti keagamaan juga memicu lonjakan kasus Covid-19 di India. Perayaan Kumb Mela 2021, atau mandi di Sungai Gangga menyebabkan ribuan orang dinyatakan positif Covid-19.

Melansir AFP, perayaan tahunan yang akan berakhir pada 30 April itu setidaknya telah membuat 1000 orang terpapar, dari 50 ribu sampel yang diuji swab oleh pemerintah. Umat Hindu India percaya, dosa-dosa mereka akam diampuni jika mandi di Sungai Gangga selama perayaan tersebut.

Sumber petaka ini adalah klaim dari pemerintah India pada bulan Januari 2021 lalu, bahwa kekebalan kolektif atau herd immunity sudab terbentuk. Klaim tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Kesehatan India, Harsh Vardan. Akibatnya, pemerintah memberikan sejumlah pelonggaran, dan masyarakat pun mulai terlena dari prokes.

Vaksinasi Covid-19 di India juga terbilang tinggi. Data The Spectator Index menyebutkan, 8,6 dari 100 orang di India sudah menerima vaksin. Hal itu membuat India berada di urutan ke-18 dunia dengan vaksinasi tercepat, dan urutan ke-5 di Asia mengalahkan Indonesia dan Jepang.

Oleh karena itu, sangat wajar jika Pemerintah Indonesia dalam hal ini Menkes Budi Gunadi mewanti-wanti masyarakat untuk tidak lalai dengan prokes meski vaksin Covid-19 sudah tersedia.

Data Satgas Covid-19 per hari Senin (19/4) kemarin mencatat, 17.017.666 orang telah menerima vaksin Covid-19. Jumlahnitu merupakan gabungan dari penerima dosis pertama sebesar 10.966.934 orang, dan penerima dosis kedua sebanyak 6.050.732 orang. (William)