Artikel

Survei: Publik Puas dengan Program Perlindungan Sosial

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Pemerintah kembali melanjutkan program Perlindungan Sosial (Perlinsos) pada 2021 ini. Perlinsos merupakan salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai upaya mengurangi dampak Covid-19 terhadap masyarakat, khususnya terkait permasalahan ekonomi.

Tahun 2021 merupakan tahap kedua pelaksanaan program Perlinsos, dan Kemensos kembali berkonsolidasi dengan mitra-mitranya agar penyaluran program ini tepat sasaran, tepat waktu, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Menurut Staf Ahli Menteri Sosial dan Anggota Komite PEN, Sonny W. Manalau, terjadi beberapa perbaikan pada pelaksanaan di tahun 2021 ini setelah program di 2020 lalu dievaluasi. Ada tiga program Perlinsos yang diluncurkan di tahun 2021.

"Ketiganya yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (Bantuan Sembako), dan Bantuan Sosial Tunai (BST)," tuturnya dalam acara dialog yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di Jakarta (3/2).

Terkait Perlinsos yang digulirkan selama pandemi Covid-19, menurut Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu, Kunta Wibawa, tingkat kepuasan publik terhadap program ini cukup tinggi. Hal itu berdasarkan survei pelaksanaan PEN klaster Perlinsos yang mencapai angka 63,2 persen atau kategori cukup puas dan sangat puas.

Hasil survei tersebut juga menyatakan adanya cakupan yang makin luas dan targeting yang semakin baik. Hampir semua rumah tangga (RT) di kelompok 40 persen masyarakat berpenghasilan terendah menerimanya, minimal menerima satu bantuan.

"Isu exclusion dan inclusion error masih ada tapi terdapat perbaikan data bottom up. Persentase RT yang menerima bantuan sosial meningkat menjadi 73 persen (November 2020), sebelumnya hanya 55 persen (Mei 2020)," ungkap Kunta dalam diskusi daring, seperti yang dikutip dari liputan6.com (24/2).

Kunta juga melihat Program Kartu Prakerja pada Perlinsos dinilai telah meningkatkan kompetensi dan membantu memenuhi kebutuhan hidup. Lebih dari 85 persen koresponden menyatakan mendapatkan peningkatan kompetensi.

Di sisi lain, Kunta juga melihat penyaluran berbagai bantuan program Perlinsos telah meningkatkan inklusi keuangan karena melibatkan banyak bank penyalur program bantuan nontunai.