Artikel

Tahun Baru Hijriah, Presiden Ajak Masyarakat Hijrah dari Pandemi

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Hari, 10 Agustus 2021, bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1443 Hijriah. Tahun baru ini ditetapkan sebagai peringatan terhadap peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw. dari Makah ke Madinah 1400 tahun yang lalu.

Memperingati momen tersebut, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk menjadikan momen pergantian tahun Hijriah ini untuk hijrah dari pandemi Covid-19 yang sudah melanda sejak Maret 2020 silam.

Presiden berharap momen tahun baru 1 Muharam 1443 Hijriah yang juga bertepatan dengan bulan kemerdekaan dapat dimanfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar baik lahiriah maupun batiniah dalam melawan pandemi Covid-19.

"Proklamasi 17 Agustus 76 tahun yang lalu merupakan wujud hijrah kita melepaskan diri dari kolonialisme untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar lahiriah dan batiniah dalam melawan pandemi," kata Presiden mengutip siaran persnya, Selasa (10/8).

Masa pandemi juga memberikan pelajaran berharga untuk direnungkan. Presiden merinci, banyak pelajaran yang dapat diambil dari perjuangan Nabi Muhammad saw. semasa hijrah dari Makkah ke Madinah yang telah membuat Islam berkembang pesat, menyebar luas, dan menjadi kekuatan yang disegani di jazirah Arab.

Untuk mencapainya, dibutuhkan pengorbanan untuk meninggalkan hal-hal yang menghambat kemajuan, serta kebersamaan, keberanian, dan solidaritas untuk mengatasi ancaman.

“Perbedaan latar belakang sosial dan budaya justru menjadi kekuatan. Persaudaraan kaum muhajirin dan ansar dalam menyukseskan perjuangan dakwah nabi merupakan uswah, merupakan contoh,” lanjutnya.

Selain itu, Presiden juga menekankan kepatuhan umat Islam terhadap protokol kesehatan juga merupakan cermin dari spirit hijrah dalam perilaku sehari-hari.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga mengajak seluruh umat Islam terus meneguhkan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah basyariah. Presiden pun meminta masyarakat untuk meningkatkan sikap moderasi beragama, toleransi, inklusivitas, dan ta'awun atau tolong menolong antarsesama umat muslim. (WIL)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: