Artikel

Tenang, Terlambat Vaksinasi ke-2 Tak Pengaruhi Efektivitas Vaksin

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Untuk menciptakan kekebalan tubuh yang optimal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli merekomendasikan penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19. Namun, karena jarak vaksin pertama dan kedua cukup lama, terkadang orang lupa mendapatkan vaksin kedua.

Selain lupa, keterlambatan vaksin kedua juga disebabkan keterbatasan suplai vaksin yang masih mengandalkan kiriman dari luar negeri yang bertahap.

Ada empat vaksin Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia yaitu Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca dan Moderna. Menyusul kedatangan vaksin Pfizer pada bulan Agustus ini.

Jarak pemberian vaksin dosis pertama dan dosis kedua masing-masing vaksin berbeda satu dengan lainnya. Berikut penjelasannya:

  • Sinovac: 2-3 minggu

  • Sinopharm: 3-6 minggu

  • AstraZeneca: 8-12 minggu

  • Moderna: 3-6 minggu

  • Pfizer: 4-6 minggu

Melansir Manila Buletin, jika terlambat vaksin kedua tidak akan mempengaruhi efektivitas vaksin. Selama jarak kedua suntiknya tidak lebih dari 6 bulan, aman saja untuk melanjutkan vaksin tersebut.

Namun, fakta berbeda ditemukan pada vaksin AstraZeneca. Hasil penelitian di Oxford University mengungkapkan penundaan dosis kedua bisa berpotensi meningkatkan respons imun tubuh. Penundaan hingga 4 minggu antara dosis pertama dan kedua bisa meningkatkan respon imun setelah dosis kedua.

Selain itu, percobaan pemberian booster ketiga setelah lebih dari 6 bulan juga menunjukkan antibodi yang meningkat. Sehingga menghasilkan sistem imun yang kuat untuk melindungi tubuh dari virus corona.

Sedangkan untuk vaksin Pfizer dan Moderna, hingga saat ini belum ada data risiko yang terjadi jika terlambat vaksin dosis kedua. Menurut Centers for Diseases Control and Prevention (CDC), jika terlewat jadwal vaksin kedua, maka harus langsung menyusul jadwal kedua.

Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan meskipun pemerintah terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi, tapi tidak menutup kemungkinan akan terjadi tantangan di tengah jalan, misalnya terkait dengan ketersediaan vaksin. Ada beberapa daerah yang terlambat menerima vaksin untuk penyuntikan dosis kedua.

“Keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama sehingga antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus COVID-19,” katanya dikutip dari keterangan resmi Kemenkes, Rabu (4/8). (CHE)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: