Artikel

Tinjau Panen Padi di Indramayu, Presiden Senang Harga Gabah Naik

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri meninjau panen padi di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (21/4) kemarin.

Presiden juga menyempatkan berbincang dengan para petani di sana. Pada kesempatan itu, Presiden mengaku senang dengan kenaikan harga gabah yang dijual petani.

“Saya melihat, pertama hasil panen bagus, bisa mencapai 7-8 ton. Kemudian yang kedua, harga gabahnya juga sudah naik, Rp 4.200. Ini juga bagus,” ujar Presiden Jokowi, seperti dikutip dari laman Setkab.

Dalam siaran YouTube Sekretariat Kabinet, Presiden Jokowi juga sempat mengutarakan rasa senang karena kenaikan harga gabah dari Rp3.400-3.500 kini menjadi Rp4.200.

"Saya senang sekali, yang paling penting harga gabahnya. Karena saya dengar harga gabah waktu jatuh itu, ya, sedih juga kita," kata Jokowi, dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (21/4/2021).

Sementara itu, dalam keterangan pers, Presiden Jokowi juga mengungkapkan sejumlah keluhan yang disampaikan para petani saat berbincang.

“Tadi ada keluhan dari para petani, misalnya harga pupuk subsidi terutama yang masih sering hilang pupuknya, sulit dicari. Kemudian yang kedua juga yang berkaitan dengan pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah akan memberikan bantuan peralatan dan mesin pertanian (alsintan) bagi para petani.

“Tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine [harvester] dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan juga pompa. Semoga ini segera kita kirim,” tambahnya.

Presiden Jokowi juga mengatakan akan terus membangun ketahanan pangan nasional dan harapan untuk swasembada.

“Intinya, kita ingin terus membangun sebuah pertanian yang semakin baik produksinya dan kita harapkan akan menjadi sebuah ketahanan pangan bagi negara kita Indonesia, tentu saja kita juga ingin swasembada,” tegasnya.

Dilanjutkan Presiden Jokowi, keputusan Pemerintah untuk tidak mengimpor beras hingga Juni tahun ini akan terus berlanjut jika produksi di dalam negeri mencukupi kebutuhan. Menurutnya, pemerintah sebenarnya tidak suka mengimpor beras. Namun banyaknya musibah membuat hitung-hitungan stok beras dirasa kurang.

Akan tetapi, lanjut Presiden, pemerintah sudah menegaskan untuk mengimpor beras dalam waktu dekat.

“Tetapi kemarin sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor, insyaallah nanti juga sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, berarti juga tidak akan impor,” terangnya.

Sebagai informasi, Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten penghasil beras tertinggi secara nasional berdasarkan data produksi sepanjang tahun 2020. (ACD)