Artikel

UU Cipta Kerja Diapresiasi Global, Ekonomi Diprediksi Naik

 
 | ArusBaik

Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2021 ini diprediksikan tumbuh 4,5 hinga 5,3% dan 5,4 hingga 6 % di tahun 2022. Salah satu penyebabnya adalah apresiasi positif dari berbagai lembaga internasional pada UU Cipta Kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan Indonesia memerlukan reformasi struktural untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi. Diantaranya adalah dengan meningkatkan investasi dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan UU No.11/2020 tentang Cipta Kerja.

“Keberhasilan reformasi struktural akan menjadi faktor pendongkrak ekonomi dalam jangka menengah, sementara Program Pemulihan Ekonomi Nasional akan mempercepat pemulihan ekonomi dalam jangka pendek,” kata Airlangga seperti dikutip dari Pikiran Rakyat, Sabtu(1/5).

Salah satu poin UU Cipta Kerja yang cukup memberikan tren positif adalah mereformasi perdekatan dalam pemberian izin berusaha dari yang sebelumnya menggunakan Pendekatan Berbasis Perizinan (Licences Based Approach) menjadi Pendekatan Berbasis Risiko (Risk Based Approazh).

Sejalan dengan aturan ini, pemerintah akan menetapkan Peraturan Menteri/Kepala Lembaga sebagai pedoman pelaksanaan teknis dan mengoperasionalkan sistem Online Single Submission (OSS) pada Juni 2021. Harapannya bisa meningkatkan kesempatan kerja dan terciptanya peluang untuk berusaha.

Perpres No.10 tahun 2021 adalah salah satu aturan turunan UU Cipta Kerja yang mendorong investasi tentang Daftar Prioritas Investasi. Pemerintah telah menetapkan lebih dari 1.700 bidang usaha terbuka untuk penanaman modal, 245 bidang usaha prioritas, 89 bidang usaha yang dialokasikan untuk kemitraan dengan koperasi dan UMKM, serta bidang usaha dengan persyaratan tertentu.

“Pemerintah juga menawarkan berbagai insentif fiskal dan non fiskal kepada Investor yang menanamkan dananya pada bidang usaha prioritas,” ujar Menko Airlangga.

Investasi merupakan kunci dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan terlebih untuk membangkitkan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. (CHE)