Artikel

Wibawa Polri Harus Dijaga!

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo memberikan pesan tegas kepasa jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) agar berkomitmen menjaga wibawa institusi. Salah satunya dengan menegakkan hukum sebagaimana mestinya.

Saat memberikan pengarahan kepada Kasatwil 2021 di Bali, Presiden dengan tegas meminta agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Setiap pelanggar hukum harus ditindak secara tegas.

“Memang ketegasan harus gigit siapapun yang terbukti melakukan tindakan kejahatan pada negara juga masyarakat,” ujar Presiden mengutip siaran pers Biro Setpres, Jumat (3/12).

Meski demikian, Presiden juga mengingatkan asas demokrasi yang berlaku di Indonesia. Salah satu bukti demokrasi itu adalah adanya kebebasan berpendapat.

Dalam konteks ini, Presiden meminta Polri bisa menghormati kebebasan berpendapat tersebut. Upaya yang bisa dilakukan dalam hal ini adalah melakukan pendekatan dialogis terhadap kritik yang disampaikan.

“Kritik dipanggil, mengkritik dipanggil. Kalau mengganggu ketertiban iya silakan, tapi kalau enggak jangan, karena kita sudah menyatakan ini negara demokrasi. Hormati kebebasan berpendapat dan serap aspirasinya,” tegas Presiden.

Selain menegakkan hukum dan menghormati kebebasan berpendapat, upaya menjaga kewibawaan Polri juga bisa dilakukan dengan menghindari komunikasi intens atau dalam bahasa Presiden, sowan, kepada pihak-pihak pelanggar hukum.

“Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum. Banyak ini saya lihat. Saudara-saudara harus memiliki kewibawaan, Polri harus memiliki kewibawaan,” lanjutnya.

Polri, imbuh Presiden, juga harus bisa melindungi dan membantu kaum lemah yang terpinggirkan dalam hukum. Menurutnya, indeks kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian sangat tinggi sehingga hal tersebut harus dijaga dengan tetap memperhatikan kaum-kaum kecil.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. (WIL)