Artikel

4 Kebaikan E-Sports untuk Diterapkan di Sekolah

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - E-Sports atau secara harfiah merupakan singkatan dari Electronic Sports. Tentu istilah E-Sport yang sangat populer saat ini. Dalam pengertian umum, e-Sports adalah jenis olahraga berbasis peralatan elektronik seperti PC (komputer), HP (mobile phone) atau konsol game seperti PlayStation (PS) dan Xbox.

Di zaman yang sudah modern ini, tak heran jika sekarang sudah banyak genre dan titel game e-Sports yang dipertandingkan di seluruh dunia. Baik dalam bentuk turnamen dari skala kecil, komunitas hingga kejuaraan dunia.

Melansir artikel berjudul Should eSports be taught at school yang dipublikasikan oleh Prof. Dr. Sascha L. Schmidt dikatakan bahwa anak-anak zaman sekarang adalah anak-anak “Generasi Z”.

“Mereka lahir setelah milenium. Tumbuh dengan smartphone dan tablet di tangan sehingga memiliki perilaku penggunaan media yang sangat berbeda dari semua generasi sebelumnya. Revolusi digital ini juga harus diperhitungkan di sekolah,” demikian kata Prof Schmidt.

Berkaca dari hal tersebut, ia menilai, ada beberapa kebaikan e-Sports yang bisa diterapkan untuk siswa di sekolah, di antaranya:

1. E-Sports tingkatkan kemampuan motorik dan kognitif

Penelitian menunjukkan bahwa pro-gamer dapat membuat delapan keputusan per detik hingga 480 keputusan per menit. Dalam tes perbandingan, pro-gamer tampil lebih baik daripada pilot top Angkatan Udara AS.

Selain menguasai permainan itu sendiri, untuk menjadi atlet e-Sports profesional yang sukses, diperlukan kemampuan motorik khusus. Misalnya, pro-gamer harus luar biasa baik dengan koordinasi mata-tangan, kecepatan reaksi, konsentrasi dan stamina, terutama ketika membuat ratusan keputusan per menit untuk kompetisi beberapa jam.

“Seorang pro-gamer juga harus menunjukkan kemampuan kognitif yang luar biasa seperti pemahaman, orientasi spasial, gambaran permainan, pandangan ke depan dan pemikiran lateral agar berhasil dalam kompetisi.”

2. E-Sports tingkatkan perilaku sosial

Game komputer yang paling populer adalah game multipemain, di mana setiap tim terus berkoordinasi dan membuat keputusan yang tepat selama pertempuran hanya dalam sepersekian detik. Hal ini membuat interaksi sosial dalam tim sangat relevan dengan kompetisi.

“Penting bagi setiap tim untuk terus berkoordinasi dan membuat keputusan yang tepat selama pertempuran hanya dalam sepersekian detik. Karena tidak hanya tim yang memiliki keterampilan motorik yang lebih baik, tetapi tim yang dapat berkomunikasi secara efisien dan bertindak secara strategis akan menang.”

3. E-Sports dapat menyampaikan konten di sekolah dengan cara menyenangkan

Kanselir Jerman Angela Merkel baru-baru ini menyarankan bahwa permainan komputer "Minecraft", semacam kit konstruksi digital, dapat digunakan untuk menyampaikan prinsip-prinsip fisika dan kimia berbasis aturan dengan cara yang menyenangkan.

“Demikian pula, judul e-Sports dapat menyediakan konten untuk pendidikan dasar di sekolah dasar, atau kelas ekonomi di sekolah menengah. Misalnya, model pendapatan digital baru dapat disampaikan dengan sangat jelas menggunakan e-Sports.”

4. E-Sports sudah diuji sebagai konten pengajaran di luar negeri

E-Sports sudah diajarkan sebagai mata pelajaran sekolah menengah di Norwegia dan Swedia. Misalnya, di Garnes Vidaregåande Skule di Bergen, lima jam seminggu dikhususkan untuk e-Sports. Di akhir tahun, ada ujian yang tidak hanya menginterogasi permainan, tetapi juga menguji komunikasi, kerja sama, dan keterampilan taktis dan strategis.

Kendati demikian, Prof Schmidt tidak berpendapat bahwa e-Sports harus menggantikan mata pelajaran yang ada. Namun, bisa menjadi pelengkap atau tambahan yang berharga untuk kehidupan sekolah.

“Saya pikir akan mudah untuk mengintegrasikannya ke mata pelajaran lain, seperti olahraga, ilmu komputer atau pendidikan teknik. Seperti halnya kurikulum yang merespon kemajuan di bidang lain, kurikulum harus mencerminkan kemajuan teknologi. Pendidikan tanpa permainan komputer tidak akan lengkap,” pungkasnya.(DIN)